Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Israel Konflik Timur Tengah Spesial

    Israel Jadi Pembunuh Jurnalis Terbanyak di Dunia, Capai 43% Kematian pada 2025 - SindoNews

    2 min read

     

    Israel Jadi Pembunuh Jurnalis Terbanyak di Dunia, Capai 43% Kematian pada 2025

    Rabu, 10 Desember 2025 - 14:00 WIB


    Keluarga Mahmoud Wadi, jurnalis yang menjadi sasaran dan tewas akibat serangan drone Israel, berduka atas kematiannya selama upacara pemakaman di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza pada 1 Desember 2025. Foto/Hani Alshaer/Anadolu Agency
    A
    A
    A
    TEL AVIV - Laporan yang dirilis pada hari Selasa (9/12/2025) oleh Anadolu menunjukkan tentara Israel bertanggung jawab atas hampir setengah dari kematian jurnalis di seluruh dunia pada tahun 2025.

    Menurut Reporters Without Borders, LSM internasional yang berbasis di Paris yang membela hak-hak jurnalis, tahun 2025 telah menyaksikan peningkatan jumlah jurnalis yang dibunuh di seluruh dunia.

    Laporan tersebut menunjukkan 67 profesional media tewas selama satu tahun, dan setidaknya 53 di antaranya adalah korban dari "praktik kriminal kelompok militer dan kejahatan terorganisir."

    "Hampir setengah (43%) dari jurnalis yang terbunuh dalam 12 bulan terakhir dibunuh di Gaza oleh angkatan bersenjata Israel," ungkap laporan itu.

    Sekitar 220 jurnalis telah dibunuh oleh tentara Israel sejak Oktober 2023, 65 di antaranya menjadi sasaran karena profesi mereka atau saat bekerja, tambahnya.

    Menurut data dari Kantor Media Pemerintah Gaza, setidaknya 257 jurnalis Palestina telah dibunuh oleh tentara Israel di Gaza sejak dimulainya perang genosida.

    Israel menempati peringkat kedua dalam jumlah penahanan jurnalis asing, kata laporan itu, karena 20 jurnalis Palestina telah dipenjara pada tahun 2025, di samping 16 yang ditangkap di Gaza dan Tepi Barat selama dua tahun terakhir.

    Tentara Israel telah membunuh lebih dari 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 171.000 lainnya di Gaza sejak Oktober 2023.

    Laporan tersebut menemukan Meksiko sebagai "negara paling berbahaya kedua di dunia bagi jurnalis," dengan sembilan orang tewas, dan China adalah tuan rumah "penjara terbesar di dunia untuk jurnalis," yang menahan 121 reporter.

    Jurnalis menghadapi risiko yang lebih tinggi di negara mereka sendiri, kata organisasi tersebut, karena semua profesional yang terbunuh, kecuali dua orang, tewas saat menjalankan tugas mereka di negara asal mereka.

    "Di Sudan, para jurnalis menghadapi pelecehan serius seiring konflik yang terus berkecamuk," papar laporan tersebut, seraya mencatat Pasukan Dukungan Cepat paramiliter menewaskan empat jurnalis pada tahun 2025, termasuk dua yang diculik kelompok pemberontak.

    Sebanyak 37 dari 135 jurnalis saat ini hilang di Suriah, menghilang selama pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan setelah dipenjara otoritas rezim atau disandera ISIS (Daesh), menurut laporan tersebut.

    Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember 2024, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak 1963.

    Al-Sharaa, yang memimpin pasukan anti-rezim untuk menggulingkan Assad, dinyatakan sebagai presiden untuk masa transisi pada akhir Januari.

    Baca juga: Badai Byron Mengancam Gaza Saat Serangan Brutal Israel Berlanjut
    (sya)
    Komentar
    Additional JS