Jaring Anti Panas Palsu Terpasang di Lokasi Kebakaran Apartemen Hong Kong, Total Korban Tewas 151 - Tribunnews
Jaring Anti Panas Palsu Terpasang di Lokasi Kebakaran Apartemen Hong Kong, Total Korban Tewas 151 - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Kebakaran di apartemen Hong Kong, menewaskan 151 orang. Investigasi menemukan jaring pelindung tidak standar, diganti kontraktor dengan bahan murah setelah topan Juli.
TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran apartemen di Hong Kong pada Rabu (26/11/2025) memasuki babark baru.
Terkini, jumlah korban jiwa kini meningkat menjadi 151 orang.
Pemerintah Hong Kong mengungkap temuan serius terkait kebakaran mematikan di kompleks perumahan Wang Fuk Court, Tai Po.
Jaring pelindung di bawah standar ditemukan terpasang di gedung-gedung yang terbakar.
South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa dari 20 sampel jaring pelindung yang diuji, tujuh di antaranya tidak memenuhi standar tahan api.
Jaring tersebut dipasang pada delapan blok perumahan yang tengah direnovasi sejak Juli tahun lalu dan ditutupi perancah beserta jaring hijau.
Penyelidikan awal menemukan indikasi bahwa setelah kerusakan akibat topan pada Juli, beberapa jaring diganti oleh pihak kontraktor dengan bahan lebih murah dan tidak memiliki sifat tahan api.

Pejabat menyatakan pergantian ini berkontribusi pada cepatnya penyebaran api ketika kebakaran terjadi.
Sekretaris Utama Hong Kong, Eric Chan Kwok-ki, mengatakan para tersangka sengaja menempatkan jaring tidak standar di lokasi yang sulit dijangkau sehingga tidak terdeteksi.
“Mereka menggunakan metode licik, mencampur jaring tahan api dan jaring non-tahan api di titik-titik yang tidak mudah terlihat,” ujarnya dalam konferensi pers.
SCMP juga mencatat bahwa polisi menemukan lima jenazah tambahan pada Senin, sehingga total korban tewas naik dari 146 menjadi 151 orang.
Polisi Tangkap Tiga Orang Terkait Perusahaan Konstruksi
Dalam laporan terpisah, Business & Human Rights Resource Centre melaporkan bahwa polisi Hong Kong telah menangkap tiga orang yang berafiliasi dengan perusahaan konstruksi yang memasang perancah dan jaring di Wang Fuk Court.
Bahan yang digunakan perusahaan tersebut—mulai dari jaring pelindung, terpal, hingga lembaran pelapis—diduga tidak sesuai standar keselamatan kebakaran.
Pemerintah menyebut Prestige Construction and Engineering Company sebagai kontraktor resmi untuk proyek renovasi komplek tersebut.
Kebakaran Terburuk dalam Tujuh Dekade
Kebakaran besar pada 26 November 2025 itu menjadi kebakaran paling mematikan di Hong Kong dalam tujuh dekade.
Business & Human Rights Resource Centre melaporkan sedikitnya 146 orang tewas pada hari kejadian.
Sekitar 200 orang masih hilang dan ribuan warga harus mengungsi ke tempat penampungan darurat.
Api dengan cepat menyebar dan menghanguskan tujuh dari delapan blok bangunan dalam kompleks perumahan tersebut, memperparah upaya evakuasi dan pemadaman.
Pemerintah Hong Kong memastikan investigasi menyeluruh terus berlangsung, termasuk penelusuran rantai pasokan material dan kemungkinan kelalaian kriminal oleh pihak kontraktor.
Korban WNI
Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dalam kebakaran besar di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, terus meningkat.
Hingga Senin (1/12/2025), tercatat 9 WNI meninggal dunia, sementara 35 lainnya masih berstatus belum diketahui keberadaannya.
"KJRI Hong Kong memperbarui data pemantauan WNI di kompleks apartemen, dengan estimasi total 140 orang."
"Sebanyak 95 selamat, 9 tewas, 1 dirawat di rumah sakit, dan 35 masih belum diketahui keberadaannya," tulis KJRI dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani, Igman)