Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Lintas Peristiwa Listrik Spesial Sumatera

    Jaringan Listrik di Sumatra Berangsur Pulih, Wilayah Terpencil Masih Pakai Perangkat Darurat - Tribunnews

    7 min read

     

    Jaringan Listrik di Sumatra Berangsur Pulih, Wilayah Terpencil Masih Pakai Perangkat Darurat - Tribunnews.com


    Editor: Endra Kurniawan

    Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden
    BENCANA DI SUMATRA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam konferensi pers, Jumat (19/12/2025). Pratikno mengatakan, jaringan listrik di sebagian besar wilayah terdampak bencana di Sumatra sudah berangsur pulih. 
    Ringkasan Berita:
    • Menko PMK Pratikno mengatakan, jaringan listrik di sebagian besar wilayah terdampak bencana di Sumatra sudah berangsur pulih.
    • Namun, di wilayah terpencil masih mengalami gangguan sehingga mengandalkan perangkat darurat untuk berkomunikasi.
    • Ia juga menyebut pemerintah bersama masyarakat bekerja keras untuk memulihkan keadaan di Sumatra agar menjadi jauh lebih baik.

    TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, jaringan listrik di sebagian besar wilayah terdampak bencana di Sumatra sudah berangsur pulih.

    Namun, di wilayah terpencil masih mengalami gangguan sehingga mengandalkan perangkat darurat untuk berkomunikasi.

    "Kondisi jaringan listrik di sebagian besar kabupaten/kota telah berangsur pulih meskipun masih terjadi gangguan di beberapa desa akibat kerusakan jaringan dan tiang listrik." 

    "Jaringan komunikasi juga berangsur membaik meskipun di wilayah terpencil masih mengandalkan dukungan perangkat darurat seperti starlink, radio HT, dan telepon satelit," ujar Pratikno dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (19/12/2025).

    Kemudian, pemenuhan air bersih di sebagian besar wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan Sumatra Utara (Sumut) telah kembali terlayani.

    "Meskipun beberapa kabupaten/kota di Provinsi Aceh masih membutuhkan distribusi air melalui tangki hidran umum dan fasilitas air darurat akibat rusaknya sistem perpipaan dan tercemarnya sumber air," tutur Pratikno.

    Ia juga menyebut pemerintah bersama masyarakat bekerja keras untuk memulihkan keadaan di Sumatra agar menjadi jauh lebih baik.

    Pemerintah, sambung Pratikno, menetapkan Sumatra sebagai prioritas nasional dengan mengerahkan seluruh sumber daya nasional.

    "Mengerahkan seluruh kekuatan kementerian dan lembaga untuk turun menyelesaikan permasalahan yang ada di lapangan di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat," jelasnya.

    Jumlah Korban

    Pada Kamis (18/12/2025) kemarin, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, memberikan update informasi terkait jumlah korban jiwa dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

    Abdul Muhari menyebut, jumlah korban meninggal dunia bertambah. Kini totalnya menjadi 1.068 jiwa.

    "Ada penambahan 9 jiwa, 3 di Aceh Utara, 2 di Aceh Timur, 1 di Tapanuli Selatan, 1 di Langkat, 1 di Agam, dan 1 di Padang Pariaman sehingga penambahan ini mengubah jumlah korban total meninggal dunia dari 1.059 jiwa kemarin, 17 Desember, hari ini menjadi 1.068 jiwa," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis.

    "Kemudian untuk korban hilang, per hari ini masih menyisakan 190 nama," sambung Abdul.

    Sementara itu, jumlah pengungsi berkurang menjadi 537.185 orang.

    "Untuk jumlah saudara-saudara kita yang masih bergantung di titik-titik dan tempat-tempat pengungsian itu berjumlah 537.185 jiwa," ungkapnya.

    Jaminan Hidup bagi Korban 

    Diberitakan sebelumnya, pemerintah menyiapkan jaminan hidup (jadup), bantuan pengisian perabotan rumah, serta program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga terdampak bencana di wilayah Sumatra.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, besaran jadup yang sedang dibahas adalah Rp10.000 per orang per hari.

    Angka tersebut belum bersifat final dan masih dalam pembahasan lintas kementerian.

    “Jika satu keluarga terdiri dari lima orang, maka bantuan jadupnya bisa mencapai Rp50.000 per hari. Rencananya bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan,” kata Gus Ipul.

    Hal tersebut dikatakan Gus Ipul pada Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Percepatan Tanggap Darurat, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Pascabencana di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.

    Keputusan akhir terkait besaran jadup akan ditetapkan setelah mempertimbangkan kondisi lapangan, serta rekomendasi dari kementerian dan lembaga terkait.

    Pemerintah juga akan menyalurkan bantuan sebesar Rp 3 juta kepada korban bencana.

    Dana ini untuk membantu pengadaan dan pengisian kembali perabotan rumah tangga yang rusak atau hilang akibat bencana.

    "Bantuan ini untuk melengkapi isi rumah, seperti alat-alat dapur, kursi, meja, dan kebutuhan dasar lainnya, dengan nilai sebesar Rp3 juta," ujar Gus Ipul.

    Selain bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, pemerintah juga menyiapkan program pemberdayaan untuk pemulihan ekonomi keluarga terdampak. 

    Melalui program ini, setiap keluarga direncanakan akan menerima bantuan sebesar Rp5 juta guna mendukung upaya bangkit kembali secara ekonomi pascabencana.

    "Bantuan pemberdayaan ini disiapkan agar keluarga terdampak tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa kembali produktif," ujar Gus Ipul.

    Sementara itu, santunan kematian bagi yang meninggal juga diberikan, yaitu Rp15.000.000 per orang dan santunan luka berat sebesar Rp5.000.000 per orang.

    Terkait ini, Kementerian Sosial telah menyalurkan santunan kepada korban jiwa di Aceh. 

    Kemensos menyerahkan santunan kepada 31 ahli waris korban meninggal dunia yang sudah selesai proses verifikasi, di Kantor Dinas Sosial P3A Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada hari Selasa (16/12/2025).

    Gus Ipul menambahkan, data penerima santunan maupun bantuan lainnya masih bersifat sementara dan berdasarkan hasil asesmen pemerintah daerah serta BNPB. 

    Pemerintah akan terus memperbarui data agar seluruh korban terdampak mendapatkan haknya secara tepat sasaran.

    (Tribunnews.com/Deni/Fahdi)

    Donald-Trump-Desak-NATO-Setop-Beli-Minyak-Moskow.jpg
    Komentar
    Additional JS