Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Gempa Bumi Jepang Lintas Peristiwa Spesial

    Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pascagempa 7,5 SR, Masih Ada Potensi Gempa Susulan Seminggu ke Depan - Tribunnews

    5 min read

     

    Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pascagempa 7,5 SR, Masih Ada Potensi Gempa Susulan Seminggu ke Depan - Tribunnews.com

    Editor: Endra Kurniawan

    x/UN_NERV
    PENCABUTAN PERINGATAN TSUNAMI - Unggahan Badan Khusus Pencegahan Bencana NERV terkait pencabutan status peringatan Tsunami oleh JMA pada Selasa pagi (9/12/2025) pukul 06.40 waktu setempat. 
    Ringkasan Berita:
    • Pemerintah Jepang mencabut peringatan tsunami pada Selasa pagi setelah gempa magnitudo 7,5 mengguncang timur laut Jepang pada Senin malam

    TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jepang melalui Badan Meteorologi Jepang (JMA) resmi mencabut peringatan tsunami pada Selasa (9/12/2025) pukul 06.40 waktu setempat atau beberapa jam setelah gempa bermagnitudo 7,5 mengguncang wilayah timur laut

    Adapun gempa yang terjadi pada Senin (8/12/2025) pukul 23.15 tersebut melukai setidaknya 30 orang, dan memaksa sekitar 90.000 warga untuk mengungsi dari rumah mereka.

    Dikutip dari informasi JMA, Gempa yang terjadi pada Senin malam ini dinilai memiliki potensi tsunami setinggi 3 meter yang kemungkinan menerjang pantai timur laut negara tersebut. 

    Peringatan tsunami pun dikeluarkan untuk prefektur Hokkaido, Aomori, dan Iwate oleh JMA.

    Imbas dari gempa ini, Reuters melaporkan sekitar 90.000 warga menerima perintah evakuasi. 

    Sementara itu, JMA juga melaporkan gelombang setinggi 20–70 sentimeter teramati di sejumlah pelabuhan.

    Pada Selasa dini hari, JMA kemudian menurunkan status peringatan menjadi imbauan sebelum akhirnya mencabut seluruh imbauan pada pagi ini. 

    Episenter gempa ini sendiri berada 80 kilometer dari lepas pantai Prefektur Aomori dengan kedalaman 54 kilometer.

    Dalam skala intensitas gempa Jepang (1–7), guncangan tercatat sebagai level 6 atas di Kota Hachinohe, Prefektur Aomori.

    Intensitas level 6 sendiri dideskripsikan sebagai gempa yang sangat kuat hingga membuat seseorang tidak mampu berdiri atau bergerak tanpa merangkak.

    Meski potensi tsunami sudah dicabut, JMA memperingatkan warga Jepang untuk waspada mengingat potensi guncangan gempa susulan yang lebih kuat bisa saja terjadi dalam beberapa hari mendatang.

    JMA mengimbau masyarakat Jepang untuk tetap siaga gempa setidaknya selama minimal seminggu ke depan. 

    "Ada kemungkinan gempa kuat yang lebih besar terjadi dalam beberapa hari ke depan," ujar seorang pejabat JMA dalam pengarahan seperti yang dikutip dari Asahi Shimbun.

    Imbas Gempa Bagi Publik Jepang

    Gempa senin malam ini juga menimbulkan sejumlah kerusakan dan gangguan pelayanan publik pada Selasa pagi ini.

    Hal ini bisa dilihat dari rilis East Japan Railway yang menghentikan sementara sebagian layanan kereta di wilayah yang terdampak terutama di prefektur Hokkaido, Aomori, dan Iwate .

    Selain itu, Pemerintah Prefektur Aomori menyatakan 2.700 rumah mengalami pemadaman listrik akibat gempa.

    Di lain pihak, Perusahaan listrik Tohoku Electric Power dan Hokkaido Electric Power melaporkan tidak ditemukan gangguan pada PLTN Higashidori, Onagawa, maupun lokasi PLTN Fukushima yang sebelumnya rusak. 

    Sementara itu pihak pemerintah Jepang juga turut merespons gempa tersebut dengan cepat melalui pernyataan himbauan ke publik.

    Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Sanae Takaichi kepada wartawan sesaat setelah gempa berlangsung semalam.

    "Saat ini, saya telah menerima laporan mengenai 30 orang yang terluka dan satu kebakaran," buka Sanae

    Sanae Takaichi kemudian menyampaikan pesan kepada warga yang terdampak agar tidak panik dan mengikuti prosedur keselamatan saat gempa.

    "Pastikan kembali kesiapsiagaan harian menghadapi gempa, seperti memastikan furnitur terkunci dengan aman, dan bersiap mengungsi segera jika merasakan guncangan." sambung Sanae

    Sekretaris Kabinet Pemerintahan Jepang, Minoru Kihara juga mengonfirmasi pemerintah telah mendirikan posko respons di pusat krisis perdana menteri dan membentuk tim darurat.

    "Kami sedang berupaya maksimal untuk menilai kerusakan dan menerapkan langkah respons darurat bencana, termasuk operasi penyelamatan serta bantuan," tambahnya.

    (Tribunnews.com/Bobby)

    Komentar
    Additional JS