Ringkasan Berita:

• Prabowo puji Nusron Wahid hingga Bahlil di acara Golkar
• Prabowo berkelakar Nusron Wahid lebih cocok menjadi Menteri Agama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melontarkan candaan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Nusron Wahid, dalam acara HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Eks Danjen Kopassus itu mengaku kaget lantaran Nusron ternyata sangat fasih memimpin doa.

Ia pun terkesan dengan doa yang dibacakan Nusron.

“Tadi yang baca doa saya sangat terkesan, saudara Nusron Wahid Menteri Agraria dan Tata Ruang hebat kali kau baca doa itu," ujar Prabowo disambut tawa para peserta acara.

Prabowo lalu berseloroh jabatan seorang menteri bisa saja salah tempat.

Menurutnya, Nusron lebih tepat menjadi Menteri Agama RI.

"Mungkin salah jabatan kali ya. Apa pindah Menteri Agama?” kelakar Prabowo.

Puji Bahlil

Dalam kesempatan tersebut Prabowo pun memuji Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Di hadapan ribuan kader Golkar, Prabowo menyebut Bahlil sebagai sosok yang sangat cerdas dan detail dalam bekerja sebagai bawahannya di dalam kabinet merah putih.

“Yang pertama saya ucapkan penghargaan kepada ketua umum, Pak Bahlil. Pak Bahlil ini memang harus saya akui orang yang sangat cerdas. Ini benar, sangat cerdas. Semua acara sangat detail,” kata Prabowo.

Prabowo juga menyinggung gaya kerja Bahlil yang disebutnya selalu turun langsung ke lapangan.

Termasuk ketika wilayah Aceh dan Sumatera mengalami bencana beberapa waktu terakhir.

“Beliau turun ke lapangan, ke Sumatera juga benar-benar turun ke lapangan. Mungkin karena beliau relatif masih muda ya, masih fit, apalagi orang dari Indonesia Timur,” jelasnya.

Eks Menteri Pertahanan RI itu lalu menggambarkan karakter pemimpin dari kawasan Indonesia Timur yang menurutnya tegas, setia, dan berenergi.

“Ciri khas orang Indonesia Timur itu suka berkelahi, cepat naik tapi cepat turun dan sifatnya setia sampai mati,” jelasnya.

Di sisi lain, Prabowo menilai Bahlil mampu membaca situasi bencana yang sedang menimpa Sumatera.

Sehingga, ia memilih tidak menggelar perayaan meriah pada ulang tahun Golkar.

“Beliau sadar negarawan, saudara kita sedang susah, tidak boleh malam ini berpesta, malam ini harus berdoa,” ucapnya.