Kemendikdasmen Alokasikan Rp 13,3 Miliar untuk Bantu Siswa SD hingga SMA Korban Bencana di Sumatera - Tribunnews
Kemendikdasmen Alokasikan Rp 13,3 Miliar untuk Bantu Siswa SD hingga SMA Korban Bencana di Sumatera - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Abdul Muti memastikan pemerintah menyiapkan serangkaian bantuan untuk para korban yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
- Pihaknya sudah mempersiapkan bantuan school kit atau perlengkapan sekolah untuk jenjang SD hingga SMA
- Layanan trauma healing juga akan diberikan untuk membantu pemulihan siswa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti memastikan pemerintah menyiapkan serangkaian bantuan untuk para korban yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Muti mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan bantuan school kit atau perlengkapan sekolah untuk jenjang SD hingga SMA serta dukungan healthcare relief bagi peserta didik dan tenaga pendidik.
Hal tersebut lantaran akses menuju sejumlah lokasi belum sepenuhnya terbuka.
"Akses masih sulit, dan masyarakat juga masih fokus mengamankan barang-barang mereka,” kata Muti.
Terpisah, Presiden Prabowo Subianto mengunjungi lokasi terdampak bencana banjir dan longsor di tiga provinsi sekaligus, pada Senin, (1/12/2025). Mulai dari Sumatera Utara, Aceh, lalu, Sumatera Barat.
Presiden bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, pukul 06.00 WIB menggunakan pesawat Kepresidenan PK GRD.
Tiba di Bandara Sisimangaraja XII, Silangit, Sumatera Utara, Presiden langsung naik Helikopter Caracal menuju Tapanuli Tengah.
Di Kabupaten tersebut, Presiden Prabowo langsung menuju area GOR Pandan yang menjadi pusat koordinasi penanganan bencana. Selain itu Presiden meninjau dapur umum dan memastikan kebutuhan logistik masyarakat terdistribusi dengan baik.
Selain itu, Presiden juga meninjau posko kesehatan dan posko pengungsian yang saat ini menampung warga dari sejumlah kecamatan terdampak banjir.
Usai meninjau, Presiden mengatakan bahwa prioritas pemerintah sekarang ini adalah mengirimkan bantuan kepada warga terdampak.
"Baik tadi, saya baru dari Pandan, Tapanuli Tengah, kita sekarang prioritas bagaimana bisa segera kirim bantuan-bantuan yang diperlukan," kata Presiden.
Presiden mengatakan bahwa bantuan utama yang diperlukan sekarang ini di lokasi terdampak diantaranya yakni BBM. Selain itu lokasi terdampak juga membutuhkan pasokan listrik yang terputus karena banjir dan longsor.
"Terutama BBM yang sangat penting. Listrik sebentar lagi saya kira sebentar lagi bisa dibuka semuanya, bbm tadi yang dilaporkan ke saya yang sangat penting," katanya.
Dari Tapanuli Tengah, Presiden kembali ke Bandara Sisimangaraja XII untuk kemudian terbang ke Bandara Kualanamu sebelum kemudian menuju Aceh menggunakan helikopter Super Puma putih.
Presiden tiba di Bandar Udara Alas Leuser, Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara sekitar pukul 11.35 WIB. Presiden lalu menuju jembatan Gantung Pantai Dona yang putus akibat bencana alam beberapa waktu lalu. Menggunakan kendaraan Kepresidenan maung putih, Presiden meninjau jembatan Pantai Dona, yang berada di Desa Salim Pinim Kecamatan Tanoh Alas, Aceh Tenggara.
Pantauan tribunnews di lokasi, turun dari kendaraan, Presiden langsung menuju bibir jembatan. Presiden kemudian melihat ujung jembatan yang telah dipasang garis polisi. Jembatan tampak ambruk dengan kondisi menurun dibagian tengah hingga menyentuh sungai.
Jembatan Pantai Dona itu menghubungkan 3 kecamatan, yaitu Lawe Alas, Tanoh Alas dan Babul Rahmah.
Usai dari jembatan Pantai Dona, Presiden lalu menuju posko pengungsian bencana di desa Bambel Baru, Bukit Tusam, Aceh Tenggara. Di lokasi tersebut Presiden bersalaman dan menyapa masyarakat. Bahkan Presiden sempat berjongkok dan membungkuk, untung menyapa anak anak kecil korban bencana yang melanda Aceh beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut Presiden mengucapkan belasungkawa kepada warga yang diterpa musibah banjir dan longsor. Pemerintah kata Presiden terus berupaya memulihkan kondisi dan menyalurkan bantuan secepat mungkin.
"Tentunya kita sangat prihatin dan kita juga turut belasungkawa dengan mereka yang korban dan insya Allah kita bersyukur juga cuaca membaik, keadaan sudah aga berlalu," kata Prabowo.
Selain Itu Presiden juga berterimakasih kepada warga yang masih semangat meskipun berada di tenda pengungsi. Presiden terimakasih kepada warga yang masih tersenyum menyambutnya.
Dari Aceh, Presiden kembali ke Bandara Kualanamu untuk kemudian bertolak ke Sumatera Barat. Presiden Prabowo tiba di Bandara Mingakabau, Sumatera Barat sekitar pukul 15.00 WIB.
Dari Bandara, Presiden lalu menuju lokasi pengungsian di Komplek Bumi Kasai Permai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Tiba di lokasi Presiden yang mengenakan pakaian safari lengan panjang langsung mendatangi para pengungsi. Selain bersalaman, Presiden juga menyapa para pengungsi.
Presiden juga meninjau dapur umum bagi para pengungsi. Presiden ingin memastikan makanan yang diolah bagi para pengungsi bersih dan bergizi.
“Bapak-bapak ibu-ibu sekalian hari ini saya datang untuk melihat langsung laporan dari pimpinan-pimpinan disini, walikota untuk melihat dan mendengar langsung keadaan alhamdulillah cuaca membaik alhamdulillah juga bantuan sudah banyak yang sampai saya dapat laporan listrik di Sumut sudah hampir 100 persen," kata Presiden.
Menurut Presiden masalah pasokan air bersih sekarang ini sedang dibenahi, jembatan yang rusak dan terputus akan segera diperbaiki.
"Jembatan sedang kita bentuk semua inshaallah kita akan perbaiki semuanya rumah-rumah yang rusak akan kita bantu," katanya.
Dari Sumbar Presiden kemudian kembali ke Jakarta. Sebelum bertolak ke Ibu Kota, Presiden sempat menyampaikan hasil kunjungannya kepada awak media.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa semua jalan darat di Sumatera Barat telah bisa ditembus usai bencana banjir dan longsor beberapa waktu lalu.
"Ya Alhamdulillah, saya baru melihat pengungsi di Padang ya, Padang saya kira semua jalan sudah bisa tembus ya, jalan darat bisa tembus ya. Walaupun banyak jembatan yang rusak," kata Presiden.
Menurut Presiden, akses listrik sudah hampir 100 persen. Selain itu suplai air juga sudah mulai diperbaiki.
"Listrik sudah hampir 100 persen, air juga sudah mulai dibenahi ya. Pelan-pelan kita kembalikan ke normal semua," katanya.
Presiden mengatakan bahwa, pemerintah sekarang ini sedang mendata kerusakan yang disebabkan bencana hidrometrologi basah tersebut. Setelah pendataan , pemerintah akan melakukan perbaikan.
"Kita inventarisir semua kerusakan, nanti kita atur bagaimana rehabilitasi kembali supaya rakyat bisa hidup normal lagi," katanya.