0
News
    Home Bencana Berita Featured Kemenkes Kesehatan Lintas Peristiwa Spesial Sumatera Vaksinasi

    Kemenkes Fokus Pulihkan Layanan Vaksinasi di Daerah Bencana Sumatera - Jawa Pos

    2 min read

     

    Kemenkes Fokus Pulihkan Layanan Vaksinasi di Daerah Bencana Sumatera - Jawa Pos

    JawaPos.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat penanganan risiko penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di wilayah terdampak bencana di Sumatera. Direktur Imunisasi Kemenkes Indri Yogyaswari mengatakan Kemenkes telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terkait penanggulangan PD3I di tiga provinsi terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Surat edaran itu sudah kami keluarkan sejak minggu lalu, seiring masuknya kasus-kasus virus di wilayah terdampak bencana,” kata Indri

    Namun, pelaksanaan imunisasi di lapangan masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satu hambatan utama adalah rusaknya fasilitas penyimpanan vaksin akibat dampak bencana. Banyak puskesmas terdampak sehingga lemari pendingin vaksin tidak dapat digunakan. Kondisi tersebut diperparah dengan pasokan listrik yang belum sepenuhnya pulih. “Padahal vaksin harus disimpan dalam kondisi suhu tertentu sebelum digunakan. Sekarang proses pemulihan listrik di puskesmas masih berjalan,” jelasnya.

    Selain itu, keterbatasan tenaga vaksinator juga menjadi persoalan. Indri menyebutkan, sebagian tenaga kesehatan terdampak bencana dan sebagian lainnya telah direalokasi untuk pelayanan kesehatan di pos-pos pengungsian. “Jadi kendala terbesar saat ini ada pada penyimpanan vaksin dan ketersediaan vaksinator,” ujarnya.

    Meski demikian, Kemenkes terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah. Indri mengatakan, pihaknya akan melakukan desk koordinasi langsung dengan Pemerintah Aceh yang dinilai sebagai wilayah dengan kondisi terberat. Fokus penanganan diarahkan pada pelaksanaan imunisasi tambahan di pos pengungsian, desa-desa terdampak langsung, serta wilayah yang muncul suspek penyakit seperti difteri dan campak. “Target kami adalah menyelesaikan imunisasi tambahan di lokasi-lokasi prioritas tersebut. Tapi untuk mencapai cakupan kesehatan yang optimal masih cukup berat dan perlu langkah lanjutan,” katanya. 

    Komentar
    Additional JS