Kementerian PU Kerahkan 298 Alat Berat dan Ribuan Material ke Titik Terdampak Bencana Sumatera - Republik Merdeka
2 min read
Kementerian PU Kerahkan 298 Alat Berat dan Ribuan Material ke Titik Terdampak Bencana Sumatera

Kondisi terbaru wilayah terdampak banjir Sumatera (Tangkapan layar YouTube BNPB)

Penanganan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dipastikan akan dipercepat. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan hal itu seraya mengatakan bahwa ribuan personel, alat, dan material telah digerakkan untuk memulihkan infrastruktur yang rusak.
“Kami sudah menurunkan 310 personel dari berbagai unit, melakukan respons cepat, memeriksa kerusakan, dan mendukung komando darurat di daerah,” ujar Dody di Jakarta, Jumat 12 Desember 2025.
Untuk mempercepat pemulihan, Kementerian PU mengerahkan 298 alat berat, 121 alat pendukung, dan 3.727 material darurat ke seluruh titik terdampak. Alat-alat tersebut digunakan untuk membersihkan longsor, menata alur sungai, memperbaiki jalan, serta memasang jembatan bailey guna membuka kembali akses yang terputus.
Hingga 10 Desember 2025, tercatat ada 1.355 titik kerusakan di tiga provinsi, mulai dari banjir, longsor, jembatan putus, hingga jalan nasional yang tidak bisa dilalui.
Dampaknya meliputi 76 ruas jalan nasional, 31 jembatan nasional, ratusan ruas jalan dan jembatan daerah, serta puluhan infrastruktur sumber daya air seperti sungai, bendung, irigasi, dan fasilitas air baku.
Sektor permukiman pun terdampak. Ada 85 SPAM/IPA yang rusak dan 143 infrastruktur berbasis masyarakat harus ditangani segera. Selain itu, ribuan fasilitas publik ikut terimbas, mulai dari sekolah dan madrasah hingga pasar, pesantren, fasilitas kesehatan, kantor, dan rumah ibadah.
Kementerian PU mengestimasikan kebutuhan anggaran pemulihan mencapai Rp51,82 triliun, terdiri dari Rp2,72 triliun untuk tanggap darurat dan Rp49,10 triliun bagi rehabilitasi serta rekonstruksi.
Dody menegaskan pentingnya kerja bersama.
“Pemulihan tidak bisa dilakukan sendiri. Sinergi semua pihak dibutuhkan agar masyarakat dapat segera kembali mengakses layanan dasar dan mobilitas yang aman," katanya.
Hingga 10 Desember 2025, tercatat ada 1.355 titik kerusakan di tiga provinsi, mulai dari banjir, longsor, jembatan putus, hingga jalan nasional yang tidak bisa dilalui.
Dampaknya meliputi 76 ruas jalan nasional, 31 jembatan nasional, ratusan ruas jalan dan jembatan daerah, serta puluhan infrastruktur sumber daya air seperti sungai, bendung, irigasi, dan fasilitas air baku.
Sektor permukiman pun terdampak. Ada 85 SPAM/IPA yang rusak dan 143 infrastruktur berbasis masyarakat harus ditangani segera. Selain itu, ribuan fasilitas publik ikut terimbas, mulai dari sekolah dan madrasah hingga pasar, pesantren, fasilitas kesehatan, kantor, dan rumah ibadah.
Kementerian PU mengestimasikan kebutuhan anggaran pemulihan mencapai Rp51,82 triliun, terdiri dari Rp2,72 triliun untuk tanggap darurat dan Rp49,10 triliun bagi rehabilitasi serta rekonstruksi.
Dody menegaskan pentingnya kerja bersama.
“Pemulihan tidak bisa dilakukan sendiri. Sinergi semua pihak dibutuhkan agar masyarakat dapat segera kembali mengakses layanan dasar dan mobilitas yang aman," katanya.
