KNPI Ajak Pemuda Perkuat Solidaritas Bencana Sumatera - SindoNews
2 min read
KNPI Ajak Pemuda Perkuat Solidaritas Bencana Sumatera
Minggu, 07 Desember 2025 - 20:01 WIB
KNPI mengajak seluruh elemen bangsa khususnya organisasi kepemudaan, komunitas relawan, dan jaringan pemuda di daerah untuk memperkuat solidaritas nasional dalam menghadapi bencana di Aceh, Sumut, serta Sumbar. Foto: Ist
A
A
A
JAKARTA - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengajak seluruh elemen bangsa khususnya organisasi kepemudaan, komunitas relawan, dan jaringan pemuda di daerah untuk memperkuat solidaritas nasional dalam menghadapi bencana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat.
Ketua Umum KNPI Haris Pertama mengatakan, di tengah situasi penuh tekanan dan keprihatinan publik, pemuda Indonesia perlu menjadi jembatan harapan menghubungkan suara masyarakat dengan kebijakan pemerintah. Kemudian, menggerakkan energi kolektif bangsa untuk mempercepat pemulihan.
Baca juga: Update! Korban Meninggal Bencana Aceh, Sumut, Sumbar Capai 921 Orang
Menurut dia, gotong royong adalah kekuatan asli Indonesia. Kegiatan tersebut bukan sekadar warisan nilai, tetapi denyut yang menghidupkan persaudaraan, keberanian, serta ketahanan bangsa.
“Nilai itu tidak boleh berhenti sebagai slogan atau retorika. Dia harus menjadi gerakan nyata yang mempersatukan warga, relawan, dunia usaha, dan pemerintah dalam satu barisan,” ujar Haris, Minggu (7/12/2025).
Di saat masyarakat menantikan kehadiran negara, KNPI hadir untuk menguatkan legitimasi negara melalui langkah konkret yakni:
1. Mengonsolidasikan relawan muda di tingkat nasional dan daerah,
2. Memfasilitasi koordinasi antara komunitas pemuda dan pemerintah daerah/pusat,
3. Menggerakkan bantuan darurat, logistik, dan dukungan psikososial,
4. Mengkampanyekan pesan kebersamaan dan harapan,
5. Mengawal pemulihan berbasis partisipasi masyarakat.
“Pemuda jangan hanya menonton. Pemuda harus hadir, bergerak, dan memeluk bangsanya yang sedang terluka,” ucapnya.
KNPI memandang bahwa kolaborasi pemuda dengan pemerintah adalah bagian penting dari memperkuat ketahanan nasional. Di tengah tantangan ekologis, sosial, dan ekonomi yang semakin kompleks, kehadiran pemuda sebagai mitra strategis negara menjadi semakin relevan dan mendesak.
KNPI mengajak seluruh jaringan OKP, DPD, DPK, dan komunitas pemuda untuk:
- Membantu pemerintah daerah dalam pendistribusian bantuan,
- Memfasilitasi komunikasi publik yang menyejukkan dan informatif,
- Mendukung proses pendataan warga terdampak,
- Terlibat dalam kerja bakti pembersihan dan perbaikan awal infrastruktur,
- Memastikan bahwa seluruh dukungan tersalurkan dengan tepat dan cepat.
“Dari Sabang sampai Merauke, pemuda Indonesia memiliki kekuatan moral untuk memastikan setiap warga merasakan kehadiran negara. Ketika pemuda bergerak bersama pemerintah, legitimasi negara menjadi lebih kuat, lebih hidup, dan lebih nyata,” ungkap Haris.
Sebagai bentuk kepeloporan, KNPI membuka Posko Nasional Solidaritas Pemuda dan mengaktifkan jejaring relawan di 34 provinsi untuk mempercepat penggalangan bantuan serta memudahkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB.
Dalam situasi bangsa yang diuji oleh bencana, yang paling dibutuhkan bukan hanya alat berat atau logistik tapi rasa kebersamaan yang menguatkan setiap langkah pemulihan. KNPI percaya pemulihan sejati terjadi ketika tangan-tangan muda merangkul rakyatnya, ketika pemuda hadir sebagai penggerak, bukan sekadar pengamat.
“Bagi KNPI, gotong royong bukan sekadar nilai tradisional, tetapi strategi kebangsaan. Ketika rakyat, pemerintah, dan pemuda bersatu, kita memperkuat ketahanan, mempercepat pemulihan, serta mengokohkan legitimasi negara di mata rakyatnya,” ujarnya.
Ketua Umum KNPI Haris Pertama mengatakan, di tengah situasi penuh tekanan dan keprihatinan publik, pemuda Indonesia perlu menjadi jembatan harapan menghubungkan suara masyarakat dengan kebijakan pemerintah. Kemudian, menggerakkan energi kolektif bangsa untuk mempercepat pemulihan.
Baca juga: Update! Korban Meninggal Bencana Aceh, Sumut, Sumbar Capai 921 Orang
Menurut dia, gotong royong adalah kekuatan asli Indonesia. Kegiatan tersebut bukan sekadar warisan nilai, tetapi denyut yang menghidupkan persaudaraan, keberanian, serta ketahanan bangsa.
“Nilai itu tidak boleh berhenti sebagai slogan atau retorika. Dia harus menjadi gerakan nyata yang mempersatukan warga, relawan, dunia usaha, dan pemerintah dalam satu barisan,” ujar Haris, Minggu (7/12/2025).
Di saat masyarakat menantikan kehadiran negara, KNPI hadir untuk menguatkan legitimasi negara melalui langkah konkret yakni:
1. Mengonsolidasikan relawan muda di tingkat nasional dan daerah,
2. Memfasilitasi koordinasi antara komunitas pemuda dan pemerintah daerah/pusat,
3. Menggerakkan bantuan darurat, logistik, dan dukungan psikososial,
4. Mengkampanyekan pesan kebersamaan dan harapan,
5. Mengawal pemulihan berbasis partisipasi masyarakat.
“Pemuda jangan hanya menonton. Pemuda harus hadir, bergerak, dan memeluk bangsanya yang sedang terluka,” ucapnya.
KNPI memandang bahwa kolaborasi pemuda dengan pemerintah adalah bagian penting dari memperkuat ketahanan nasional. Di tengah tantangan ekologis, sosial, dan ekonomi yang semakin kompleks, kehadiran pemuda sebagai mitra strategis negara menjadi semakin relevan dan mendesak.
KNPI mengajak seluruh jaringan OKP, DPD, DPK, dan komunitas pemuda untuk:
- Membantu pemerintah daerah dalam pendistribusian bantuan,
- Memfasilitasi komunikasi publik yang menyejukkan dan informatif,
- Mendukung proses pendataan warga terdampak,
- Terlibat dalam kerja bakti pembersihan dan perbaikan awal infrastruktur,
- Memastikan bahwa seluruh dukungan tersalurkan dengan tepat dan cepat.
“Dari Sabang sampai Merauke, pemuda Indonesia memiliki kekuatan moral untuk memastikan setiap warga merasakan kehadiran negara. Ketika pemuda bergerak bersama pemerintah, legitimasi negara menjadi lebih kuat, lebih hidup, dan lebih nyata,” ungkap Haris.
Sebagai bentuk kepeloporan, KNPI membuka Posko Nasional Solidaritas Pemuda dan mengaktifkan jejaring relawan di 34 provinsi untuk mempercepat penggalangan bantuan serta memudahkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB.
Dalam situasi bangsa yang diuji oleh bencana, yang paling dibutuhkan bukan hanya alat berat atau logistik tapi rasa kebersamaan yang menguatkan setiap langkah pemulihan. KNPI percaya pemulihan sejati terjadi ketika tangan-tangan muda merangkul rakyatnya, ketika pemuda hadir sebagai penggerak, bukan sekadar pengamat.
“Bagi KNPI, gotong royong bukan sekadar nilai tradisional, tetapi strategi kebangsaan. Ketika rakyat, pemerintah, dan pemuda bersatu, kita memperkuat ketahanan, mempercepat pemulihan, serta mengokohkan legitimasi negara di mata rakyatnya,” ujarnya.
(jon)