Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Aceh Bencana Featured Kesehatan Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    Krisis Kesehatan Pascabencana Aceh Terparah: Nyawa Ibu Hamil Terancam, Dokter Kelaparan - Tribunnews

    5 min read

     

    Krisis Kesehatan Pascabencana Aceh Terparah: Nyawa Ibu Hamil Terancam, Dokter Kelaparan - Tribunnews.com

    Editor: Willem Jonata

    Sekretariat Kabinet
    KRISIS KESEHATAN PASCABENCANA -Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, krisis kesehatan yang terjadi pasca bencana di Sumatera. Provinsi Aceh menjadi provinsi paling terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Hal itu disampaikan Budi saat rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (7/12/2025) yang dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden. 
    Ringkasan Berita:
    • Setelah bencana yang melanda 3 provinsi di Sumatera, tantangan utama di bidang kesehatan adalah meningkatnya kasus penyakit. Aceh terparah
    • Kemenkes kini fokus membenahi 18 RS di kota atau kabupaten di Aceh

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, krisis kesehatan yang terjadi pasca bencana di Sumatera.

    Provinsi Aceh menjadi provinsi paling terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

    Budi Gunadi menyebut, setelah bencana tantangan utama di bidang kesehatan adalah meningkatnya kasus penyakit, termasuk kematian ibu hamil akibat terlambat mendapat layanan dan pasien yang membutuhkan cuci darah rutin.

    “Ibu hamil itu kelahirannya terlambat dan pasien cuci darah, karena banyak sekali pasien yang seharusnya cuci darah seminggu sekali sekarang tidak bisa. Dikhawatirkan memburuk kondisinya, berisiko meninggal,” kata dia dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (8/12/2025).

    Kemenkes kini fokus membenahi 18 RS di kota atau kabupaten di Aceh sehingga bisa beroperasi penuh.

    Sayangnya, baru 12 RS yang bisa beroperasi.

    “Ada 6 RS yang belum beroperasi, sehingga ruang operasinya dan ruang cuci darahnya tidak bisa digunakan,” jelas dia.

    Adapun 6 RS itu berada di Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Bener Meriah, Tamiang, dan Gayo Lues.

    Mantan dirut Bank Mandiri menjelaskan, ke 6 RS tersebut tidak belum bisa beroperasi karena beragam kendala.

    Misalnya akses jalan yang rusak di Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues, sehingga menyulitkan rujukan pasien.

    Kemudian, BBM dan listrik terbatas.

    “Alhamdulillah dua hari terakhir sudah diperbaiki dengan bantuan TNI lewat pemasangan genset agar rumah sakit bisa beroperasi 24 jam,” kata Budi Gunadi.

    Ada kerusakan alat medis karena terendam banjir. Untuk mengecek dan memperbaiki alat medis, Kemenkes sudah memanggil para vendor untuk mendatangkan teknisi dari Jakarta ke Aceh.

    “Karena alat terendam semua, alat dicek dan dibersihkan oleh teknisi dari Jakarta,” tuturnya.

    Serta tenaga medis juga terdampak, banyak dokter dan tenaga kesehatan (nakes) kesulitan memenuhi kebutuhan makan keluarganya.

    “Para dokter dan nakes semangat kerja, tapi mereka dan keluarganya sulit dapat makanan. Dokter – dokter RSUD ini juga kena bencana. Jadi saya minta ada dapur umum, yang diprioritaskan untuk dokter, nakes dan keluarga di 6 wilayah itu. Supaya mereka hidup tenang juga bisa diprioritaskan huniannya,” pinta menkes.

    Presiden Prabowo Subianto yang memimpin rapat ini pun menyetujui usulan untuk memprioritaskan bantuan logistik bagi dokter dan tenaga medis.

    “Baik, saya kira benar. Tolong diprioritaskan makan untuk dokter dan tenaga kesehatan ini. Kalau perlu drop khusus,” kata Prabowo.

    Selain itu, Presiden Prabowo juga menginstruksikan penggunaan helikopter untuk menjemput pasien yang membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.

    “Saya kira TNI dan Polri, kalau ada pasien yang sangat butuh pertolongan, jemput saja langsung pakai helikopter. Langsung bawa saja,” tegas dia.

    Komentar
    Additional JS