KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia bakal memberikan bantuan sebesar RM500 atau sekitar Rp 2 juta per orang kepada mahasiswa asal Indonesia yang terdampak banjir bandang di Aceh dan Sumatera.

Menurut Kantor Perdana Menteri, bantuan diberikan sebagai bagian dari isyarat niat baik dan hubungan persahabatan yang erat antara Malaysia dengan Indonesia.

"Mahasiswa Indonesia yang terdampak dapat mendaftar di lembaga pendidikan masing-masing agar bantuan dapat dikoordinasikan dan didistribusikan berdasarkan kebutuhan individu," demikian pernyataan tersebut, dikutip dari NST.

Pemerintah Malaysia juga menyampaikan duka cita kepada masyarakat di Aceh dan Sumatera Utara atas banjir yang terjadi pada akhir November 2025.

Sebagai informasi, hingga saat ini, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (13/12/2025) mencatat, bencana tersebut menewaskan 1.006 korban jiwa dan 217 orang hilang.

Bantuan diberikan untuk siswa

Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia telah mengkoordinasi penyaluran bantuan Rp 2 juta kepada tiap mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana.

Menteri Pendidikan Tinggi Datuk Seri Dr Zambry Abd Kadir mengaku menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim atas keputusannya memberikan bantuan kepada mahasiswa Indonesia korban banjir di Sumatera yang berkuliah di Malaysia.

"Kami akan memastikan semua proses dilakukan secara tertib untuk meringankan beban bagi mereka yang terkena dampak, ucapnya, dikutip dari Bernama.

Di saat yang sama, Zambry juga mengatakan bahwa pihaknya bakal memantau mahasiswa Malaysia di Aceh, termasuk mereka yang terdaftar di beberapa lembaga pendidikan di wilayah tersebut.

Penyaluran bantuan akan diberikan melalui Education Malaysia (EM) di Indonesia dan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.

Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan bantuan khusus, termasuk uang tunai Rp 2 juta kepada para siswa di Malaysia yang terdampak banjir sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Tindakan lanjutkan akan segera dilakukan, termasuk mengkoordinasikan bantuan keuangan sebesar Rp 2 juta per siswa dan memberikan bantuan tambahan apapun yang dibutuhkan," tutupnya.

Bantuan bencana Malaysia

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia juga telah menggelontorkan bantuan Rp 2 juta untuk 750 keluarga di 5 distrik yang terdampak banjir pada akhir November 2025.

Menteri Besar Datuk Seri Amirudin Shari mengatakan, banjir menyebabkan 2.784 korban terpaksa mengungsi di pusat bantuan yang tersebar di Sabak Bernam, Kuala Selangor, Hulu Langat, Petaling dan Klang.

Di saat yang sama, Yayasan Menteri Besar Selangor (Incorporated) (MBI Selangor) juga bakal memberikan bantuan alat tulis kepada siswa.

Hal ini untuk memfasilitasi siswa yang hendak mengikuti ujian Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) tapi kehilangan alat tulis akibat banjir.

"Saya juga telah memerintahkan agar upaya mitigasi banjir di beberapa area utama dipercepat, dengan pemantauan dan pembaruan yang akan diberikan malam ini oleh ketua Komite Infrastruktur dan Pertanian Selangor, Datuk Izham Hashim," ucapnya, dikutip dari NST.

Amirudin berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban seluruh masyarakat di Selangor yang terdampak bencana banjir.