Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Airlangga Hartarto Bisnis Featured Harbolnas Spesial

    Menko Airlangga Bidik Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp 35 Triliun - Liputan6

    7 min read

     

    Menko Airlangga Bidik Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp 35 Triliun

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membidik transaksi pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 capai Rp35 triliun.

    Oleh
    Share

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara PLN CEO Forum di ICE BSD Tangerang Selatan, Rabu (26/11/2025). (Liputan6.com/Tira)

    Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membidik transaksi pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 di angka Rp35 triliun.

    “Saya patok target saja, Rp35 triliun, siap?” kata Menko Airlangga dikutip dari Antara, Kamis (4/12/2025).

    BACA JUGA:

    Dia mengatakan, pelaksanaan Harbolnas tahun ini yang berlangsung selama 10-16 Desember diharapkan mampu berkontribusi sebanyak 30 persen dari total transaksi e-commerce.

    Selain itu, Harbolnas juga ditargetkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di bulan Desember, bersama dengan program Every Product Is Cheap (EPIC) Sale dan program Belanja di Indonesia Saja.

    “Sementara, target spending di bulan Desember Rp110 triliun. Jadi harapannya ini bisa jadi mengungkit pembelian. Kemudian tentu produk lokal kita harapkan bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga.

    Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Ecommerce Indonesia (iDEA) Hilmi Adrianto mengatakan, pelaksanaan Harbolnas selama 13 tahun terakhir telah menjadi simbol semangat, kreativitas, inovasi, dan keberanian dari pelaku usaha di Indonesia.

    “Kita kembali menghadirkan gelaran belanja online terbesar di Indonesia dengan semangat kolaborasi yang semakin kuat. Momentum ini hadir di tengah pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil, yaitu 5,04 persen secara tahunan pada triwulan ketiga 2025, yang menjadi landasan optimisme bagi kita semua,” kata Hilmi.

    Ia melanjutkan, saat ini lebih dari 1.000 pelaku usaha digital tergabung sebagai peminat dari Harbolnas dan memiliki dampak pada perkembangan ekosistem ekonomi digital nasional.

    “IDEA sebagai mitra strategis untuk menggerakkan ekonomi, menciptakan perdagangan yang sehat, serta meningkatkan literasi digital dan keuangan, terus menjaga agar pertumbuhan dari transaksi Harbolnas bisa terjadi setiap tahunnya,” ujarnya.

    2 dari 4 halaman

    Peningkatan Transaksi Harbolnas

    Harbolnas 1212 dan Nataru 2024/2025 Picu Kenaikan Jumlah Pengiriman Barang
    Salah satu perusahaan jasa ekspedisi di Indonesia, Lion Parcel mencatat peningkatan tonase pengiriman barang sepanjang gelaran Harbolnas 2024 dan menjelang libur Nataru 2024/2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

    Hilmi menambahkan, peningkatan transaksi Harbolnas yang rata-rata terjadi di angka 30 persen setiap tahunnya, dapat terjadi melalui kerja sama yang solid dari seluruh pemangku kepentingan terkait.

    “Kami beri penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah, kepada industri, dan ribuan pelaku usaha atas dukungan yang begitu kuat setiap tahunnya, terutama dalam memastikan Harbolnas menjadi lokomotif dalam peningkatan daya beli masyarakat serta penguatan ekosistem digital nasional,” kata Hilmi.

    “Melalui promo besar yang diselenggarakan secara serentak, kita tidak hanya mendorong transaksi, tetapi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang lebih terjangkau,” imbuhnya.

    BACA JUGA:
    3 dari 4 halaman

    Menko Airlangga: Harga Mobil Terkoreksi Karena EV, Era Baru Mulai Terbentuk

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Rapimnas Kadin
    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Rapimnas Kadin, di Park Hyatt, Jakarta, Selasa (2/12/2025). Menko Airlangga menjelaskan mengenai harga mobil saat ini. (Liputan6.com/Tira)

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Menko Airlangga) menjelaskan, pasar otomotif Indonesia memasuki fase baru setelah kehadiran mobil listrik skala massal membuat harga mobil konvensional mengalami koreksi signifikan.

    Dalam pameran otomotif di Bumi Serpong Damai (BSD), harga rata-rata mobil turun hingga kisaran Rp 300 juta. Bahkan beberapa model kini ditawarkan hanya Rp 175–190 juta, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    “Kalau kita lihat kemarin di pameran di Bumi Serpong Damai harga mobil rata-rata Rp 300 juta rupiah dan bahkan ada mobil yang harganya Rp 175 sampai Rp 190 juta. Artinya, dengan kehadiran electric vehicle harga mobil tertekan ke bawah dan ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Airlangga di Rapimnas Kadin, di Park Hyatt, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

    Airlangga menjelaskan bahwa fenomena ini merupakan hasil dari meningkatnya penetrasi kendaraan listrik (electric vehicle/EV), baik dari produsen lokal maupun global. Kompetisi harga yang ketat memaksa produsen mobil berbahan bakar bensin untuk menyesuaikan harga agar tetap kompetitif.

    Koreksi harga tersebut dinilai dapat membuka peluang lebih besar bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi, terutama di segmen menengah.

    Kondisi pasar menunjukkan bahwa selera konsumen mulai bergeser. Penjualan mobil listrik naik 18,27% sepanjang 2025, jauh melampaui pertumbuhan penjualan mobil konvensional yang cenderung stabil. Sementara itu, penjualan sepeda motor naik 8,4%, menandakan permintaan kendaraan pribadi tetap tinggi.

    “Penjualan mobil stabil namun penjualan mobil listrik naik 18,27 persen jadi terjadi shifting dari mobil bensin ke mobil listrik,” ujarnya.

    BACA JUGA:
    4 dari 4 halaman

    Insentif Mobil Listrik

    PLN memastikan SPKLU siap melayani dan memudahkan untuk masyarakat menggunakan mobil listrik selama periode mudik Lebaran 2023. (Dok PLN)
    PLN memastikan SPKLU siap melayani dan memudahkan untuk masyarakat menggunakan mobil listrik selama periode mudik Lebaran 2023. (Dok PLN)

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah merancang usulan insentif untuk industri otomotif yang memiliki efek berganda (multiplier effect) besar bagi perekonomian.

    Pada tahap ini, pemerintah disarankan untuk melanjutkan dan memperkuat pemberian insentif khusus bagi mobil hybrid yang diproduksi secara lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi, guna mendukung pengembangan industri otomotif ramah lingkungan di Indonesia.

    Saat ini, mobil hybrid alias hybrid electric vehicle (HEV) mendapatkan insentif diskon pajak penjualan barang mewah (PPnBM) 3% yang akan habis pada akhir tahun. Insentif ini dinilai relatif jauh lebih kecil dibandingkan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) yang mendapatkan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 10% dan PPnBM 0% untuk produksi lokal.

    BEV juga tidak dikenakan pajak daerah, yakni pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Alhasil, BEV rakitan lokal yang memenuhi syarat TKDN hanya membayar pajak 2%. Sementara, HEV tetap membayar PPN, BBN, dan PKB tarif normal dan kena opsen pajak.

    Bahkan, BEV impor dalam skema tes pasar diberi insentif pembebasan bea masuk (BM) impor sebesar 50%, sehingga cukup kena pajak 12% dari harusnya 77%. Insentif ini akan habis akhir 2025.

    Komentar
    Additional JS