Menteri Ara Sebut 2.600 Rumah Korban Banjir Segera Dibangun, Tanpa APBN - VIVA
Menteri Ara Sebut 2.600 Rumah Korban Banjir Segera Dibangun, Tanpa APBN
Prabowo Subianto
Jakarta, VIVA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruar Sirait atau Ara mengatakan ada 2.600 unit hunian tetap bagi masyarakat terdampak bencana banjir di Sumatera siap dibangun tanpa APBN.
Hal itu dilaporkan Ara kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Desember 2025.
"Kami sudah koordinasi ke beberapa daerah. Sudah tadi kemarin sore, mohon maaf, saya laporkan sama Bapak, 2.000 yang sudah siap hunian tetap yang dibiayai non-APBN. Mohon maaf, Pak, tadi malam ada tambah 500, tadi pagi 100, jadi terkumpul untuk 2.600, Pak. Dan siap untuk mulai bulan ini," kata Ara.
Ara menargetkan pembangunan dapat segera dimulai setelah seluruh koordinasi lintas kementerian dan lembaga selesai.
"Pak, kalau boleh arahan, sebelum ada lembaga siapa yang nanti mengoordinir, kalau boleh kami bisa rapat dulu sekali, Pak, supaya ada dari Hukum (Menteri Hukum) bisa status tanahnya, dengan Menteri PU, Perhubungan, BNPB, supaya kita bisa jalan. Minggu ini sudah mulai membangun," ucap dia.
139 Ribu Rumah Terdampak
Sementara itu, Ara juga melaporkan kepada Prabowo Subianto, sebanyak 139.485 rumah terdampak bencana banjir di wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Dia lantas mengungkap rumah yang terdampak di Aceh yaitu 100.569 unit. Rinciannya, 38.553 unit mengalami rusak ringan, 22.204 unit rusak sedang, 35.517 unit rusak berat, serta 4.295 unit dilaporkan hanyut.
Di Sumatera Utara, jumlah rumah terdampak bencana mencapai 29.766 unit, terdiri atas 19.936 unit rusak ringan, 4.304 unit rusak sedang, 4.351 unit rusak berat, dan 1.135 unit rumah hanyut.
Sementara di Sumatera Barat, tercatat 9.150 unit rumah terdampak, dengan rincian 5.634 unit rusak ringan, 1.174 unit rusak sedang, 1.577 unit rusak berat, serta 765 unit rumah hanyut.
"Jadi total yang ringan, sedang, rusak berat, dan hanyut, total 139.485. Data per hari Minggu, 14 Desember 2005, jam 5.00 sore," tutur Ara.