Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Aceh Utara Banjir Bencana Berita Featured Leubok Pusaka Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    Nasib Desa Leubok Pusaka di Aceh Utara, Separuh Wilayahnya Hilang Disapu Banjir - Kompas

    3 min read

     

    Nasib Desa Leubok Pusaka di Aceh Utara, Separuh Wilayahnya Hilang Disapu Banjir

    Kompas.com, 21 Desember 2025, 18:05 WIB
    Lihat Foto

    ACEH UTARA, KOMPAS.com – Janni (45), Keuchik Desa Leubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, masih bertahan di posko pengungsian korban banjir di Dusun Peudari, Minggu (21/12/2025).

    Desa yang dipimpinnya menjadi salah satu wilayah paling parah terdampak banjir besar pada 26 November 2025 lalu.

    Desa Leubok Pusaka berada di wilayah paling ujung Kabupaten Aceh Utara dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan. Kini, hamparan tanah kosong berlumpur terbentang sejauh mata memandang.

    Sekitar separuh wilayah desa tersebut rata dengan tanah akibat diterjang banjir.

    Jepang Ingin Punya Senjata Nuklir, China Siap Bertindak

    Sebanyak 760 kepala keluarga atau lebih dari 3.000 jiwa terpaksa mengungsi dan mendirikan posko darurat di enam dusun, yakni Dusun Bulebaru, Selemak Bidari, Pir, Len Pipa, Sahraja, dan Tanah Merah.

    Akses Sulit, Bantuan Terbatas

    Untuk mencapai wilayah pedalaman ini bukan perkara mudah. Jalanan dipenuhi lumpur tebal sehingga hanya kendaraan berpenggerak ganda atau 4x4 yang mampu melintas.

    Meski begitu, sejumlah relawan, aparat pemerintah, dan personel TNI berhasil menembus kawasan tersebut untuk mengantarkan bantuan bahan pangan bagi para pengungsi.

    Janni mengatakan, hingga kini warga masih kekurangan tenda keluarga.

    Tenda yang ada hanya digunakan sebagai posko pengungsian umum, bukan untuk tempat tinggal masing-masing keluarga.

    “Kami butuh tenda, sekarang ada tenda, hanya untuk posko pengungsi saja. Untuk masing-masing keluarga belum ada,” kata Janni.

    Kondisi pengungsian semakin berat saat malam hari. Tanpa penerangan listrik, warga terpaksa membakar kayu untuk menerangi posko dan area sekitar.

    Mereka berencana mendirikan tenda keluarga di tanah masing-masing jika bantuan tersedia. Sebagian pengungsi saat ini menempati sekolah-sekolah yang terdampak banjir.

    “Sebagian mengungsi di sekolah, kalau sekolah aktif, kemana mereka akan pergi,” ujar Janni.

    Air Bersih dan Obat-obatan Menipis

    Selain tempat tinggal, warga juga kekurangan air bersih dan obat-obatan. Meski demikian, Janni menyampaikan apresiasi atas bantuan yang telah datang ke wilayahnya.

    “Saya berterima kasih pada semua yang telah membantu, baik pemerintah maupun masyarakat relawan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Kabupaten Aceh Utara menjadi salah satu wilayah dengan kerusakan terparah akibat banjir pada 26 November 2025.

    Ribuan rumah warga rusak dan tidak bisa ditempati, sementara ribuan fasilitas umum seperti gedung pemerintah, jalan, jembatan, bendungan, dan sarana ibadah turut mengalami kerusakan parah.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Komentar
    Additional JS