Pakar UGM Usul Pembentukan Satgas Nasional Mitigasi Bencana - Beritasatu
Pakar UGM Usul Pembentukan Satgas Nasional Mitigasi Bencana

Jakarta, Beritasatu.com - Pakar klimatologi lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dwi Apri Nugroho, menilai pola bencana yang semakin ekstrem akibat perubahan iklim membuat penanganan konvensional tidak lagi memadai. Ia pun menyarankan pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) nasional khusus untuk pengawasan lingkungan dan mitigasi bencana.
Bayu menjelaskan, perubahan iklim telah memicu meningkatnya kejadian cuaca ekstrem seperti hujan lebat, cuaca tak menentu, hingga fenomena siklon senyar yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
“Ini kejadian yang tidak diduga, muncul karena kondisi iklim yang berubah dan diperparah oleh kerusakan lingkungan seperti deforestasi. Kita harus beradaptasi dengan kondisi baru ini,” jelasnya kepada Beritasatu.com, Minggu (30/11/2025).
Jalur Kereta Api di Aceh–Sumatera Direhabilitasi Seusai Bencana
Menurut Bayu, satgas nasional penting untuk memastikan koordinasi antarinstansi lebih efektif, mulai dari pengawasan kawasan hulu, penegakan hukum terhadap perusakan lingkungan, hingga penyusunan strategi mitigasi terpadu.
“Selama ini, BMKG berperan pada tahap antisipasi, sedangkan Basarnas di penanganan pascabencana. Namun, kita butuh satu struktur yang menjembatani keduanya dan mengawasi lapangan secara langsung,” ujarnya.
Internet Satelit Satria-1 Diaktifkan di Lokasi Bencana
Bayu menekankan, tanpa satuan tugas khusus, upaya mitigasi di daerah rawan akan sulit dikawal secara konsisten.
“Perubahan iklim sudah nyata, dan kejadian ekstrem akan semakin sering. Kita butuh satgas nasional agar mitigasi dan pengawasan lingkungan tidak hanya reaktif, tetapi benar-benar sistematis dan berkelanjutan," ujarnya.