Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Aceh Aceh Tamiang Featured Pertamina PLTS Spesial

    Pertamina Pasang PLTS di Posko Pengungsian Aceh Tamiang, Warga Terdampak Bencana Kini Tak Lagi Gelap - pastimes

    3 min read

     

    Pertamina Pasang PLTS di Posko Pengungsian Aceh Tamiang, Warga Terdampak Bencana Kini Tak Lagi Gelap

    • account_circle Ghiffary Alfiansyach
    • visibility 8

    PT Pertamina (Persero) membantu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah titik posko pengungsi di wilayah Aceh Tamiang (Humas Pertamina)

    PAStime News, ACEH TAMIANG – PT Pertamina (Persero) menunjukkan kepedulian nyata terhadap masyarakat terdampak bencana dengan menyalurkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ke sejumlah posko pengungsian di wilayah Aceh Tamiang. Bantuan tersebut mulai beroperasi dan menerangi Posko Pengungsian Karang Baru sejak Sabtu (13/12).

    Baca juga:

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menyampaikan bahwa bantuan PLTS ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina dalam mendukung penanganan kondisi darurat pascabencana.

    “Bantuan PLTS ini merupakan wujud kepedulian Pertamina terhadap masyarakat yang terdampak bencana di Aceh Tamiang. Kehadiran listrik sangat dibutuhkan di lokasi pengungsian untuk menunjang aktivitas warga dan relawan, terutama pada malam hari,” ujar Baron di Banda Aceh, Minggu.

    Sebanyak tujuh paket PLTS disalurkan dengan spesifikasi masing-masing unit berkapasitas 590 Watt peak (Wp), inverter 1.000 Wp, baterai 2.000 Watt hour (Wh), serta tujuh paket Solar LED berdaya 40 watt. Seluruh perangkat tersebut didatangkan langsung dari Jakarta untuk mempercepat proses penanganan di lapangan.

    Pemasangan instalasi PLTS dilakukan oleh teknisi dan Relawan Perwira Pertamina Peduli. Para relawan merakit seluruh komponen hingga sistem siap digunakan dan mampu menerangi tenda-tenda pengungsian.

    “Program ini bertujuan mendukung pemulihan kondisi darurat pascabencana. Selain penerangan, PLTS juga dapat dimanfaatkan untuk mengisi daya baterai telepon seluler sebagai sarana komunikasi utama bagi pengungsi dan relawan,” tambah Baron. Setiap unit PLTS mampu beroperasi hingga delapan jam per hari.

    Relawan Pertamina Peduli, M. Abassi Ali Bilhadj, menjelaskan bahwa proses perakitan PLTS berlangsung sekitar dua jam. “Setelah dirakit dan diuji coba, alhamdulillah PLTS langsung menyala dan dapat digunakan,” ujarnya.

    Baca juga:

    Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina terus berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 serta mendorong program-program TJSL yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

    Dengan hadirnya PLTS di posko pengungsian Aceh Tamiang, Pertamina berharap dapat meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus menghadirkan solusi energi bersih yang bermanfaat di tengah situasi darurat.

    • Penulis: Ghiffary Alfiansyach
    Komentar
    Additional JS