Polri Siapkan Delay System Antisipasi Potensi Cuaca Buruk Ganggu Penyeberangan Merak–Bakauheni - Tribunnews
Polri Siapkan Delay System Antisipasi Potensi Cuaca Buruk Ganggu Penyeberangan Merak–Bakauheni - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Polri menyiapkan delay system antisipasi apabila kondisi cuaca dan gelombang laut tinggi mengganggu operasional penyeberangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyiapkan delay system pada jalur penyeberangan Merak–Bakauheni selama arus libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi apabila kondisi cuaca dan gelombang laut tinggi mengganggu operasional penyeberangan.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Faizal mengatakan, faktor alam menjadi satu kendala utama pada jalur penyeberangan laut, khususnya ketika terjadi peningkatan tinggi gelombang.
"Kendalanya di sana itu kalau masalah alam atau pas lagi ombaknya tinggi,” kata Faizal, usai apel Operasi Lilin di Monas, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Faizal menjelaskan, dalam penerapan delay system, kendaraan yang mengarah ke Pelabuhan Merak akan diparkirkan sementara di sejumlah titik, termasuk rest area dan buffer zone yang telah disiapkan.
Skema tersebut dilakukan sambil menunggu kondisi cuaca kembali memungkinkan untuk penyeberangan.
Ia menegaskan, penundaan tersebut bersifat situasional dan bergantung sepenuhnya pada kondisi cuaca di lapangan.
Menurutnya, kapal tidak akan dioperasikan apabila gelombang laut dinilai tidak aman bagi pelayaran.
"Kami menyesuaikan dengan kondisi alam. Kalau ombaknya tinggi, tentu tidak mungkin kapal akan diberangkatkan," ucap Faizal.
Korlantas Polri memastikan, penerapan delay system bertujuan menjaga keselamatan pengguna jasa penyeberangan sekaligus mencegah penumpukan kendaraan di area pelabuhan selama periode libur Natal dan Tahun Baru.
Ingatkan Potensi Banjir Rob
Korlantas Polri pun memetakan sejumlah titik rawan selama arus libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dari sejumlah titik rawan, wilayah Demak, Jawa Tengah, menjadi lokasi yang paling diantisipasi.
Brigjen Faizal mengatakan, kerawanan di jalur Pantura terutama dipicu faktor cuaca ekstrem dan potensi rob yang kerap terjadi di kawasan pesisir.
"Kalau untuk Pantura itu yang rawan memang di Demak, karena Demak nanti kalau ketemu rob itu susah,” kata Faizal saat ditemui di sela kegiatan Operasi Lilin 2025, Jumat (19/12/2025).
Faizal menjelaskan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan pada Desember 2025 diprediksi cukup tinggi akibat pengaruh sistem siklonik.
Kondisi tersebut dinilai dapat memperparah dampak rob di wilayah pesisir Pantura.
"BMKG menyampaikan bahwa curah hujannya sangat tinggi. Sehingga salah satu yang paling diantisipasi adalah Demak. Kemudian di sepanjang Brebes sampai dengan wilayah pinggir pantai juga kita antisipasi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Korlantas Polri telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi, termasuk jalur alternatif apabila rob terjadi dalam waktu lama.
Jalur pengalihan juga dibedakan antara kendaraan besar dan kendaraan kecil agar arus lalu lintas tetap terkendali.
"Antisipasinya sudah ada. Di Demak kita sudah menyiapkan jalur yang ke selatan. Jalur alternatif juga disiapkan, khusus kendaraan besar dan khusus kendaraan kecil," ucap Faizal.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat pada Nataru 2025 diperkirakan meningkat sebesar 7,97 persen atau sekitar 8,83 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Libatkan 146.701 Personel
Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat, Polri bersama sejumlah instansi terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat Lilin 2025 selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Operasi ini melibatkan 146.701 personel gabungan, yang terdiri dari 77.637 personel Polri, 13.775 personel TNI, serta 55.289 personel dari instansi terkait lainnya.
Selain itu, Polri juga menyiapkan 2.903 posko yang terdiri dari 1.807 pos pengamanan, 763 pos pelayanan, dan 333 pos terpadu.
Ribuan pos tersebut disiagakan untuk mengamankan 44.436 objek, mulai dari gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, hingga lokasi wisata dan perayaan malam tahun baru.