Sumber :

Bahlil Lahadalia

Jakarta, VIVA – Presiden RI, Prabowo Subianto menginginkan Kelapa Sawit ditanam di Provinsi Papua agar bisa  menghasilkan bahan bakar minyak alternatif pengganti BBM berbahan hidrokarbon.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan arahan kepada enam gubernur dan 42 bupati, bersama jajaran Kabinet Merah Putih dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.

Presiden Prabowo Kumpulkan Kepala Daerah se-Papua di Istana Negara

“Nanti kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit,” kata Prabowo.

Selain sawit, Prabowo juga ingin tanah Papua ditanami tebu dan singkong untuk menghasilkan etanol. Ia mengatakan telah merencanakan penanaman ini dalam waktu lima tahun agar semua daerah bisa swasembada pangan dan energi. 

“Dengan demikian kita akan menghemat ratusan triliun untuk subsidi, ratusan triliun untuk impor BBM dari luar negeri,” ujarnya. 

Di sisi lain, Kepala Negara mengatakan tiap tahun Indonesia mengeluarkan ratusan triliun untuk impor BBM. Dengan menanam kelapa sawit dan singkong, serta memanfaatkan tenaga surya dan air, Prabowo yakin Indonesia bisa menghemat Rp 520 triliun tiap tahun. 

Mantan Menteri Pertahanan ini menilai, apabila bisa memotong Rp 500 triliun, setiap kabupaten bisa mendapat satu triliun dari hasil pemotongan ini. 

“Coba bayangkan kita negara kaya apa? Ini bisa kita lakukan. Potensi ada, rencananya ada dan kita akan buktikan, kita akan buktikan kita akan menuju ke situ. Tidak bisa seketika, tapi kita sudah mulai ke arah situ,” katanya. 

Presiden Prabowo Kumpulkan Kepala Daerah se-Papua di Istana Negara

Prabowo pun meminta Menteri Energi Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia untuk tidak impor solar tahun depan. 

“Kita harapkan dalam 4 tahun Kita juga bisa tidak impor bensin dari luar,” ucap Prabowo.