Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Ilmu Pengetahuan IPTEK Kesehatan Pohon Sentul Spesial

    Rahasia Antibakteri dari Kulit Pohon Sentul: Menemukan Senyawa Alami Baru yang Potensial untuk Kesehatan Global - Universitas Airlangga Official Website

    9 min read

     

    Rahasia Antibakteri dari Kulit Pohon Sentul: Menemukan Senyawa Alami Baru yang Potensial untuk Kesehatan Global - Universitas Airlangga Official Website

    • unairnews
    • Desember 20, 2025
    • 11:40 pm. 

    sumber: berita.99.co

    Sejak penemuan penicillin pada tahun 1928, antibiotik telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia. Namun kini, dunia menghadapi masalah serius: semakin banyak bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Fenomena ini, dikenal sebagai antimicrobial resistance (AMR), telah menyebabkan hampir 5 juta kematian setiap tahun, terutama di negara berkembang.
    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus, Salmonella enterica, dan Enterococcus faecalis sebagai “prioritas tinggi” karena kemampuan mereka menolak pengobatan antibiotik konvensional. Oleh karena itu, pencarian sumber antibiotik baru dari alam menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being).

    1. Sandoricum koetjape: Pohon Lokal dengan Potensi Global
      Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti Indonesia dari ITB dan UNAIR berhasil menemukan senyawa triterpenoid baru dari kulit batang pohon sentul (Sandoricum koetjape Merr.), tanaman tropis yang banyak tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Secara tradisional, bagian-bagian tanaman ini telah digunakan dalam pengobatan untuk gangguan pencernaan dan peradangan.
      Dari ekstrak metanol kulit batang, para peneliti berhasil mengisolasi tujuh senyawa alami. Salah satunya adalah senyawa baru bernama (18β,19αH)-3-oxo-urs-12-en-27α-oic acid, yang termasuk dalam kelompok ursane-type pentacyclic triterpenoids. Senyawa-senyawa lain yang berhasil diisolasi termasuk β-caryophyllene oxide, bryononic acid, dan beberapa jenis limonoid yang sebelumnya telah dikenal memiliki aktivitas biologis.
    2. Menemukan Kandidat Antibakteri Alami
      Ketujuh senyawa tersebut kemudian diuji terhadap empat jenis bakteri, baik Gram-positif (Enterococcus faecalis dan Staphylococcus saprophyticus) maupun Gram-negatif (Citrobacter freundii dan Salmonella enterica). Hasilnya menarik: Hanya satu senyawa, yaitu 12β-hydroxydammarenolic acid, yang menunjukkan aktivitas antibakteri nyata dengan zona hambat 7,5–9 mm pada konsentrasi 1 mg/mL.
      Artinya, senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan keempat bakteri patogen yang diuji. Penemuan ini membuka peluang pengembangan antibiotik alami baru yang lebih ramah lingkungan dan berpotensi mengatasi masalah resistansi.
    3. Dari Laboratorium hingga Komputasi: Kombinasi Sains Modern
      Selain uji biologis (in vitro), tim juga menggunakan pendekatan komputasi kimia modern. Dengan metode Density Functional Theory (DFT), para peneliti menganalisis kestabilan elektronik senyawa melalui energi HOMO-LUMO dan sifat elektrofiliknya.
      Selanjutnya, molecular docking dilakukan untuk memprediksi bagaimana senyawa aktif tersebut berinteraksi dengan target enzim bakteri di tingkat molekuler.
      Hasilnya menunjukkan bahwa 12β-hydroxydammarenolic acid memiliki interaksi kuat dengan situs katalitik enzim yang penting bagi pertumbuhan mikroba — memberikan dasar ilmiah mengapa senyawa ini efektif sebagai antibakteri.
    4. Dukungan terhadap SDGs 3: Kesehatan dan Kesejahteraan
      Penelitian ini sejalan dengan SDGs 3 (Good Health and Well-being) yaitu:
      • Mengakhiri epidemi penyakit menular dan memerangi resistansi obat, serta
      • Meningkatkan riset dan pengembangan obat-obatan baru yang terjangkau dan aman bagi semua.
      Melalui eksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia, penelitian ini menunjukkan bahwa sumber daya alam lokal memiliki potensi besar dalam menemukan obat alami baru untuk mengatasi ancaman kesehatan global seperti resistansi antibiotik.

    Kesimpulan
    Penemuan senyawa baru dari pohon sentul tidak hanya memperkaya khazanah kimia alami Indonesia, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kolaborasi antara kimia eksperimental dan komputasional dapat mempercepat penemuan kandidat obat baru. Langkah ini adalah bukti nyata bahwa solusi untuk masalah kesehatan global dapat ditemukan dari alam yang kita rawat dan teliti dengan bijak.
    Dengan riset semacam ini, kita melangkah lebih dekat menuju masa depan di mana manusia dapat hidup lebih sehat—tanpa takut pada bakteri yang kebal terhadap pengobatan.

    Referensi: https://www.mdpi.com/1422-0067/26/21/10389

    Penulis: Fadjar Mulya, S.Si., M.Sc.

    Komentar
    Additional JS