Minggu, 21 Desember 2025 - 16:18 WIB

Porsche di Rusia Tidak Bisa Hidupkan Mobil. FOTO/ Daily

A

A

A

MOSCOW - Ratusan pemilik Porsche di seluruh Rusia menghadapi masalah besar ketika mobil mereka tiba-tiba tidak dapat dinyalakan setelah sistem keamanan satelit yang terpasang di pabrik mengalami kerusakan.

Situasi ini pertama kali muncul pekan lalu ketika pemilik di Moskow, Krasnodar, dan beberapa kota lainnya melaporkan mesin tiba-tiba mati dan penyumbatan pengiriman bahan bakar, yang membuat kendaraan mereka tidak dapat bergerak.

Masalah ini menjadi lebih jelas ketika Rolf, grup dealer otomotif terbesar di Rusia, mengungkapkan bahwa jumlah keluhan telah meningkat pada hari Jumat setelah banyak kendaraan kehilangan koneksi ke modul alarm onboard mereka, yang berkomunikasi melalui satelit.

Menurut perwakilan Rolf, gangguan tersebut memengaruhi semua model dan jenis mesin Porsche, dan setiap kendaraan berpotensi mengunci dirinya sendiri secara otomatis. Meskipun ada spekulasi bahwa hal itu mungkin disengaja, belum ada bukti yang mendukung klaim ini sejauh ini.

Sementara itu, komunitas pemilik Porsche telah menghubungkan masalah ini dengan Sistem Pelacakan Kendaraan (VTS), modul keamanan di dalam kendaraan.

Menurut Porsche Macan Club Rusia, beberapa pemilik berhasil menghidupkan kembali mobil mereka setelah menutup atau me-reboot VTS, sementara yang lain melaporkan keberhasilan setelah melepaskan baterai mobil hingga 10 jam, seperti yang dibagikan oleh saluran Telegram Mash.

Namun, tidak semua metode ini memberikan hasil yang konsisten untuk setiap pengguna.

Rolf menginformasikan bahwa para ahli teknis mereka masih melakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari kerusakan sistem tersebut.

Untuk saat ini, Porsche di Rusia dan kantor pusat globalnya di Jerman belum mengeluarkan pernyataan resmi apa pun mengenai masalah ini.

Sebagai catatan, Porsche telah menghentikan pengiriman dan menangguhkan operasi komersialnya di Rusia sejak invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, tetapi perusahaan tersebut masih memiliki tiga anak perusahaan di negara tersebut yang belum dijual

(wbs)