Seteru Memanas, Negara NATO Kerahkan 5 Jet Tempur di Dekat Rusia - SindoNews
3 min read
Seteru Memanas, Negara NATO Kerahkan 5 Jet Tempur di Dekat Rusia
Jum'at, 05 Desember 2025 - 07:06 WIB
Jerman kerahkan 5 jet Eurofighter ke Polandia, sesama anggota NATO yang berada di dekat Rusia. Foto/Stefan Petersen/Luftwaffe
A
A
A
WARSAWA - Angkatan Udara Jerman mengumumkan telah mengerahkan lima jet Eurofighter dan sekitar 150 personel militer ke sebuah kota di negara NATO; Polandia, yang berada di dekat Rusia. Manuver militer Berlin ini dilakukan ketika perseteruan Moskow dan NATO terus memanas, di mana kedua pihak saling menyatakan siap perang.
Menurut Angkatan Udara Jerman, jet-jet tempur tersebut, yang beroperasi sebagai bagian dari misi Penjaga Timur NATO, akan tetap ditempatkan di Malbork hingga Maret tahun depan. Malbork terletak sekitar 80 km di sebelah barat enklave Rusia; Kaliningrad.
Baca Juga: Putin Nyatakan Rusia Siap Perang Lawan Eropa, NATO: Kami Juga Siap!
Tak hanya Polandia, Jerman juga mengerahkan Eurofighter ke Rumania—anggota Uni Eropa dan NATO yang berbatasan darat dengan Ukraina—sebagai bagian dari upaya NATO untuk memperkuat sisi timur aliansi tersebut.
"Dengan misi ini, kami mengirimkan pesan dukungan kuat lainnya untuk tetangga kami, Polandia, dan NATO secara keseluruhan," kata Kepala Angkatan Udara Jerman, Holger Neumann, seperti dikutip Sky News, Jumat (5/12/2025).
Jet tempur Polandia, Belanda, dan Italia telah dikerahkan dalam operasi untuk menembak jatuh pesawat nirawak Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia pada bulan September. Itu menandai pertama kalinya anggota NATO melepaskan tembakan sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rumania juga mengatakan telah mengerahkan dua jet tempur setelah dua pesawat nirawak melanggar wilayah udaranya pekan lalu.
Di tengah perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir, Moskow dan NATO memasuki babak baru perseteruan.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa lalu mengatakan bahwa dia tidak mencari konflik lain—tetapi dia tidak akan ragu untuk menyerang jika diprovokasi oleh para pendukung Ukraina di Eropa.
"Kami tidak akan berperang dengan Eropa; saya sudah mengatakannya ratusan kali. Tetapi jika Eropa tiba-tiba ingin melawan kami dan memulainya, kami siap sekarang juga," kata Putin kepada para wartawan.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte bergegas merespons komentar Putin. Dia menegaskan aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut bersedia melakukan apa pun demi melindungi anggotanya. "NATO adalah aliansi pertahanan," ujar Rutte, menjelang pertemuan puncak para pemimpin NATO di Brussels.
"Tapi jangan salah, kami siap dan bersedia melakukan apa pun untuk melindungi satu miliar penduduk kami dan mengamankan wilayah kami. Putin yakin ia bisa bertahan lebih lama dari kami, tetapi kami tidak akan ke mana-mana," papar bos NATO tersebut.
Meningkatnya retorika ini muncul seiring memudarnya harapan akan kesepakatan damai yang ditengahi Amerika Serikat di Ukraina. Pada hari Rabu, pertemuan yang direncanakan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan delegasi AS dibatalkan, beberapa jam setelah tim Presiden Donald Trump tampaknya meninggalkan Moskow dengan tangan kosong.
Kendati demikian, Rutte bersikeras bahwa Trump adalah orang yang mampu memecahkan kebuntuan atas perang Rusia-Ukraina. "Hanya ada satu orang di seluruh dunia yang mampu memecahkan kebuntuan. Yaitu Presiden Amerika, Donald J. Trump," imbuh dia.
Kemajuan perundingan damai tampaknya terhenti setelah pertemuan lima jam pada hari Selasa antara para pejabat Rusia, termasuk Kirill Dmitriev, utusan khusus Presiden Trump; Steve Witkoff, dan menantu Presiden Trump; Jared Kushner.
Kremlin membantah telah menolak kesepakatan tersebut, dengan mengeklaim bahwa ketidaksepakatan itu merupakan bagian dari proses kerja normal dan upaya mencari kompromi.
Witkoff dan Kushner seharusnya terbang ke Brussels setelah Moskow untuk berbicara dengan delegasi Ukraina, tetapi malah kembali ke Washington pada hari yang sama.
Menurut Angkatan Udara Jerman, jet-jet tempur tersebut, yang beroperasi sebagai bagian dari misi Penjaga Timur NATO, akan tetap ditempatkan di Malbork hingga Maret tahun depan. Malbork terletak sekitar 80 km di sebelah barat enklave Rusia; Kaliningrad.
Baca Juga: Putin Nyatakan Rusia Siap Perang Lawan Eropa, NATO: Kami Juga Siap!
Tak hanya Polandia, Jerman juga mengerahkan Eurofighter ke Rumania—anggota Uni Eropa dan NATO yang berbatasan darat dengan Ukraina—sebagai bagian dari upaya NATO untuk memperkuat sisi timur aliansi tersebut.
"Dengan misi ini, kami mengirimkan pesan dukungan kuat lainnya untuk tetangga kami, Polandia, dan NATO secara keseluruhan," kata Kepala Angkatan Udara Jerman, Holger Neumann, seperti dikutip Sky News, Jumat (5/12/2025).
Jet tempur Polandia, Belanda, dan Italia telah dikerahkan dalam operasi untuk menembak jatuh pesawat nirawak Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia pada bulan September. Itu menandai pertama kalinya anggota NATO melepaskan tembakan sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rumania juga mengatakan telah mengerahkan dua jet tempur setelah dua pesawat nirawak melanggar wilayah udaranya pekan lalu.
Di tengah perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir, Moskow dan NATO memasuki babak baru perseteruan.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa lalu mengatakan bahwa dia tidak mencari konflik lain—tetapi dia tidak akan ragu untuk menyerang jika diprovokasi oleh para pendukung Ukraina di Eropa.
"Kami tidak akan berperang dengan Eropa; saya sudah mengatakannya ratusan kali. Tetapi jika Eropa tiba-tiba ingin melawan kami dan memulainya, kami siap sekarang juga," kata Putin kepada para wartawan.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte bergegas merespons komentar Putin. Dia menegaskan aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut bersedia melakukan apa pun demi melindungi anggotanya. "NATO adalah aliansi pertahanan," ujar Rutte, menjelang pertemuan puncak para pemimpin NATO di Brussels.
"Tapi jangan salah, kami siap dan bersedia melakukan apa pun untuk melindungi satu miliar penduduk kami dan mengamankan wilayah kami. Putin yakin ia bisa bertahan lebih lama dari kami, tetapi kami tidak akan ke mana-mana," papar bos NATO tersebut.
Meningkatnya retorika ini muncul seiring memudarnya harapan akan kesepakatan damai yang ditengahi Amerika Serikat di Ukraina. Pada hari Rabu, pertemuan yang direncanakan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan delegasi AS dibatalkan, beberapa jam setelah tim Presiden Donald Trump tampaknya meninggalkan Moskow dengan tangan kosong.
Kendati demikian, Rutte bersikeras bahwa Trump adalah orang yang mampu memecahkan kebuntuan atas perang Rusia-Ukraina. "Hanya ada satu orang di seluruh dunia yang mampu memecahkan kebuntuan. Yaitu Presiden Amerika, Donald J. Trump," imbuh dia.
Kemajuan perundingan damai tampaknya terhenti setelah pertemuan lima jam pada hari Selasa antara para pejabat Rusia, termasuk Kirill Dmitriev, utusan khusus Presiden Trump; Steve Witkoff, dan menantu Presiden Trump; Jared Kushner.
Kremlin membantah telah menolak kesepakatan tersebut, dengan mengeklaim bahwa ketidaksepakatan itu merupakan bagian dari proses kerja normal dan upaya mencari kompromi.
Witkoff dan Kushner seharusnya terbang ke Brussels setelah Moskow untuk berbicara dengan delegasi Ukraina, tetapi malah kembali ke Washington pada hari yang sama.
(mas)