Sudah Diresmikan, Museum dan Panggung Songgo Buwono Keraton Solo Masih Belum Dibuka untuk Umum - Tribunsolo
Sudah Diresmikan, Museum dan Panggung Songgo Buwono Keraton Solo Masih Belum Dibuka untuk Umum - Tribunsolo.com
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Ringkasan Berita:
- Museum dan Panggung Songgo Buwono Keraton Solo sudah diresmikan, namun belum dibuka untuk umum karena masih tahap rehabilitasi dan penataan
- Revitalisasi yang diresmikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon akan berlanjut ke bagian lain, termasuk Bangsal Pradonggo yang atapnya menurun
- Pendanaan proyek berasal dari kerja sama pemerintah-swasta untuk panggung, sedangkan museum dibiayai APBN.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pakubuwono XIV Hangabehi menegaskan bahwa destinasi wisata Museum dan Panggung Songgo Buwono Keraton Solo belum akan dibuka untuk masyarakat dalam waktu dekat meski telah diresmikan.
“Kalau untuk dibuka untuk umum belum karena untuk merehabilitasi semua penataannya meski kita sempurnakan,” ungkap Hangabehi saat ditemui di Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (19/12/2025).
Peresmian Revitalisasi
Revitalisasi Panggung Songgo Buwono dan Museum Keraton Solo resmi diluncurkan pada Selasa (16/12/2025) oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Proyek ini menjadi langkah awal dari rangkaian revitalisasi yang akan berlanjut ke bagian-bagian lain di museum maupun bangunan keraton.
“Semua akan dilanjut. Museum juga baru tahap awal. Nanti akan ada tahap berikutnya. Saya usahakan untuk tetap jalan,” jelas Hangabehi.

Fokus Perbaikan Bangsal Pradonggo
Salah satu perhatian utama saat ini adalah kondisi Bangsal Pradonggo, yang mengalami penurunan pada bagian atap.
Hangabehi berharap pembenahan dapat segera dilakukan.
“Pastinya kita bicarakan lagi kalau itu. Tergantung kajian dari BPK tingkat kesulitannya bagaimana. Bangsal Pradonggo secepatnya,” tuturnya.
Sumber Pendanaan
Pendanaan revitalisasi Panggung Songgo Buwono dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta.
Sementara itu, revitalisasi museum dibiayai menggunakan anggaran dari APBN.
(*)