Teleskop James Webb Konfirmasi Temuan Lubang Hitam "Nakal" yang Meluncur Cepat di Luar Angkasa - Media Indonesia
Teleskop James Webb Konfirmasi Temuan Lubang Hitam Nakal yang Meluncur Cepat di Luar Angkasa
Teleskop James Webb Konfirmasi Temuan Lubang Hitam "Nakal" yang Meluncur Cepat di Luar Angkasa

MENGGUNAKAN Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST), para astronom berhasil mengonfirmasi penemuan luar biasa. Di mana sebuah lubang hitam supermasif "nakal" yang meluncur bebas menembus ruang angkasa. Dengan massa 10 juta kali lebih besar dari matahari, objek ini bergerak dengan kecepatan fantastis mencapai 2,2 juta mil per jam atau sekitar 1.000 kilometer per detik.
Temuan ini menjadi bukti pertama keberadaan runaway supermassive black hole yang terlontar dari rumah asalnya. Objek ini melintasi pasangan galaksi bernama "Cosmic Owl" dengan kecepatan 3.000 kali kecepatan suara.
"Ini benar-benar mencengangkan!" ujar pemimpin tim penemuan, Pieter van Dokkum dari Universitas Yale, kepada Space.com. "Kekuatan yang dibutuhkan untuk mencabut lubang hitam masif dari rumahnya sangatlah besar. Namun, pelarian seperti ini memang sudah diprediksi sebelumnya."
Baca juga :
Memicu Kelahiran Bintang Baru
Lubang hitam biasanya berdiam tenang di pusat galaksi dan mendominasi sekelilingnya dengan gravitasi yang kuat. Namun, objek satu ini justru melesat sejauh 230.000 tahun cahaya dari titik asalnya.
Keberadaannya terdeteksi bukan karena cahayanya, melainkan karena dampak yang ditimbulkannya pada lingkungan sekitar. Saat bergerak, lubang hitam ini mendorong gelombang kejut gas (bow-shock) seukuran galaksi di depannya dan meninggalkan "ekor" sepanjang 200.000 tahun cahaya di belakangnya.
"Dengan JWST, kami menemukan perpindahan gas yang sangat besar di ujung ekor tersebut, tempat lubang hitam mendorongnya. Jejak gelombang kejutnya terlihat sangat jelas," jelas van Dokkum. Fenomena ini unik karena gas yang terkompresi di sepanjang ekor tersebut justru memicu terbentuknya bintang-bintang baru di ruang hampa.
Baca juga :
Mengapa Lubang Hitam Bisa Terusir?
Menurut van Dokkum, ada dua skenario yang bisa menyebabkan lubang hitam terlontar. Keduanya bermula saat dua galaksi bertabrakan.
Penggabungan Lubang Hitam: Dua lubang hitam menyatu, dan radiasi gravitasi yang dilepaskan memberikan "tendangan" kuat yang melontarkan lubang hitam baru hasil merger tersebut.
Interaksi Tiga Benda: Terjadi ketika lubang hitam ketiga memasuki sistem biner (dua lubang hitam yang berpasangan), menyebabkan ketidakstabilan yang membuat salah satunya terpental keluar.
Tim peneliti meyakini skenario pertama adalah yang paling mungkin terjadi dalam kasus ini. Meski terdengar mengerikan, fenomena ini terjadi di galaksi yang berjarak 9 miliar tahun cahaya dari Bumi, sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi tata surya kita.
Bagi para ilmuwan, keberhasilan mengonfirmasi teori yang selama ini hanya ada di atas kertas merupakan pencapaian besar. Langkah selanjutnya adalah mencari lebih banyak "pelarian" serupa di alam semesta menggunakan algoritma machine learning dan teleskop masa depan. (Spaace/Z-2)