Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Israel Spesial

    Tentara Israel Kembali Bunuh Diri di Pangkalan Militer, Kini Jumlahnya Jadi 61 Personel - SindoNews

    2 min read

     

    Tentara Israel Kembali Bunuh Diri di Pangkalan Militer, Kini Jumlahnya Jadi 61 Personel

    views: 

    Lagi-lagi, tentara Israel bunuh diri di dalam pangkalan militer. Hingga kini sudah 61 tentara Israel yang bunuh diri sejak Perang Gaza dimulai. Foto/Anadolu
    A
    A
    A
    TEL AVIV - Seorang tentara Israel tewas karena bunuh diri di dalam pangkalan militer di Israel utara. Ini menambah jumlah tentara Zionis yang bunuh diri sejak dimulainya perang di Gaza menjadi 61 personel.

    Surat kabar Haaretz melaporkan seorang tentara, yang bertugas sebagai pelacak di dinas militer reguler, menembak dirinya sendiri di dalam pangkalan militer. Dia terluka parah dan kemudian dinyatakan tewas pada Selasa malam akibat luka-lukanya.

    Tak lama sebelum itu, Angkatan Darat Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang tentara terluka parah akibat tembakan di pangkalan militer di Israel utara dan dibawa ke rumah sakit, di mana dia kemudian meninggal. Angkatan Darat menambahkan bahwa polisi militer telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.

    Baca Juga: Analis: Stok Rudal Iran Melimpah Membuat Israel Ketar-ketir!

    Pada 28 Oktober tahun ini, sebuah laporan resmi Israel yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Informasi Knesset mengungkapkan bahwa 279 tentara telah mencoba bunuh diri sejak awal tahun 2024.

    Mengutip dari Haaretz, Kamis (18/12/2025), laporan tersebut disusun atas permintaan anggota Knesset Ofer Cassif, mengatakan bahwa upaya bunuh diri tersebut tercatat antara Januari 2024 dan Juli 2025. Menurut lembaga penyiaran publik resmi Israel, data tersebut menunjukkan rata-rata tujuh upaya bunuh diri untuk setiap kasus bunuh diri yang dikonfirmasi.

    Tentara Israel Rama-ramai Resign


    Laporan mengejutkan lainnya dari Angkatan Darat Israel mengungkap kemungkinan "eksodus massal" setelah peningkatan tajam permintaan pengunduran diri dari perwira dan tentara.

    Surat kabar berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth, melaporkan mengatakan bahwa militer Zionis menghadapi "krisis personel yang nyata dan telah mencapai titik didih", di tengah meningkatnya kekhawatiran di kalangan pimpinan militer.

    Laporan ini muncul ketika lembaga militer Israel mengalami kekacauan terkait penunjukan pejabat senior dan perselisihan antara Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel Letnan Jenderal Eyal Zamir dan Menteri Pertahanan Israel Katz, yang telah membekukan beberapa penunjukan militer senior yang disetujui oleh Zamir tanpa konsultasi.

    Bulan lalu, Zamir memecat beberapa komandan senior dan secara resmi menegur yang lain karena kegagalan mencegah serangan Hamas 7 Oktober 2023. Mereka yang terkena dampak termasuk mantan kepala Intelijen Militer Aharon Haliva, mantan kepala Komando Selatan Yaron Finkelman, dan mantan kepala Direktorat Operasi Udi Basiyuk.

    Pada 7 Oktober 2023, para milisi Hamas menyerang pangkalan militer dan permukiman Israel di dekat Jalur Gaza, membunuh dan menangkap ratusan warga Israel. Hamas mengatakan pada saat itu bahwa serangan itu merupakan tanggapan terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai pelanggaran harian Israel terhadap Palestina dan tempat-tempat suci mereka, khususnya Masjid Al-Aqsa.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS