Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Gaza Israel Konflik Timur Tengah Palestina Spesial

    Terungkap, Tentara Israel Membuldoser Jenazah-jenazah Warga Palestina di Gaza - SindoNews

    3 min read

     

    Terungkap, Tentara Israel Membuldoser Jenazah-jenazah Warga Palestina di Gaza

    Kamis, 04 Desember 2025 - 08:22 WIB


    Laporan investigasi media mengungkap tentara Israel membuldoser jenazah-jenazah warga Palestina dan menguburkannya di kuburan dangkal di Gaza. Foto/Thomas Bordeaux/Lou Robinson/CNN
    A
    A
    A
    GAZA - Pasukan Israel telah membuldoser jenazah-jenazah warga Palestina dan menguburkannya di kuburan dangkal. Praktik pasukan Zionis ini diungkap CNN dalam laporan investigasinya, yang dilansir Kamis (4/12/2025).

    Laporan tersebut, yang didasarkan pada analisis video ekstensif, citra satelit, serta kesaksian dari para saksi dan mantan tentara Zionis, mengungkapkan bahwa pasukan Israel melakukan pelanggaran sistematis terhadap hukum humaniter internasional di Gaza.

    Investigasi ini mengungkap nasib warga Palestina yang hilang saat mencoba mengakses konvoi bantuan kemanusiaan di Gaza utara.

    Baca Juga: Jenderal Zionis: Angkatan Darat Israel Krisis Tentara Terburuk dalam Sejarah, Terancam Lumpuh Total

    Para penyintas dan keluarga korban hilang menggambarkan adegan tembakan membabi buta oleh pasukan Israel saat warga sipil yang putus asa bergegas mencari bantuan makanan.

    Ammar Wadi, seorang pemuda Palestina yang meninggalkan rumah pada bulan Juni untuk mencari tepung, tidak pernah kembali. Pesan terakhirnya kepada ibunya—"Maafkan saya jika terjadi sesuatu"—ditemukan di ponselnya beberapa minggu kemudian. Jasadnya hingga kini belum ditemukan.

    Rekaman video yang terelokasi secara geografis di wilayah Zikim menunjukkan beberapa jasad yang membusuk, beberapa di antaranya setengah terkubur, di samping truk bantuan yang terbalik. Anjing-anjing terlihat mengais-ngais jasad-jasad tersebut.

    Citra satelit yang dianalisis oleh CNN mengonfirmasi bahwa buldoser aktif di wilayah tersebut selama dan setelah insiden. Tim pertahanan sipil Gaza mengonfirmasi bahwa banyak jasad tidak pernah ditemukan karena serangan Israel yang terus berlanjut.

    Militer Israel telah membantah sengaja menggunakan buldoser untuk mengubur jenazah, mengeklaim bahwa buldoser tersebut digunakan untuk keperluan operasional rutin.

    Namun, para whistleblower dari internal militer memberikan keterangan yang menguatkan tentang penggunaan buldoser untuk membuang jenazah di tempat lain di Gaza, termasuk di dekat Koridor Netzarim.

    Seorang mantan tentara Israel mengatakan kepada CNN bahwa unitnya menguburkan sembilan warga Palestina tak bersenjata tanpa menandai kuburan atau mengambil foto untuk identifikasi. "Bau mayat yang membusuk semakin menyengat saat anjing-anjing mengais-ngais sisa-sisa jenazah," katanya kepada CNN.

    Menurut Konvensi Jenewa, penganiayaan yang disengaja terhadap jenazah, termasuk menguburkannya tanpa identitas, dapat merupakan "pelanggaran terhadap martabat pribadi", yang diklasifikasikan sebagai kejahatan perang.

    Janina Dill, salah satu direktur Oxford Institute for Ethics, Law and Armed Conflict, mengatakan praktik tersebut dapat melanggar kewajiban untuk memungkinkan identifikasi dan pemakaman jenazah yang bermartabat.

    Temuan CNN menggemakan laporan sebelumnya tentang kuburan massal yang ditemukan di Gaza. Sebelumnya pada tahun 2024, lebih dari 300 jenazah ditemukan di sebuah kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, setelah operasi militer Israel. Banyak jenazah menunjukkan tanda-tanda eksekusi dan mutilasi.

    Para saksi mata, termasuk pengemudi truk bantuan yang beroperasi di rute Zikim, bersaksi melihat mayat-mayat secara teratur dibuldoser dari jalan dan ke pasir. Seorang pengemudi berkomentar: "Ini seperti Segitiga Bermuda...tidak ada yang tahu apa yang terjadi di sana, dan sepertinya tidak akan pernah ada yang tahu."

    CNN juga menganalisis video dari bulan September yang menunjukkan warga Palestina yang mencari bantuan ditembak ketika mereka mencoba melarikan diri dengan karung-karung tepung. Analisis forensik mengonfirmasi bahwa tembakan tersebut berasal dari posisi militer Israel.

    Terlepas dari klaim Israel bahwa tembakan hanya digunakan untuk "peringatan" atau sebagai respons terhadap ancaman, rekaman video tersebut menunjukkan warga sipil menjadi sasaran dari belakang.

    Kampanye militer Israel di Gaza telah menyebabkan kematian lebih dari 70.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Negara ini saat ini sedang diselidiki oleh Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida.

    Pengungkapan baru ini dapat menambah bukti lebih lanjut atas meningkatnya tuduhan kejahatan perang sistematis dan pelanggaran hukum humaniter internasional.

    Keluarga korban hilang terus mencari jawaban. Nawal Musleh, ibu dari Ammar Wadi, berkata: "Kami menerima apa pun yang telah Tuhan tulis, tetapi kami hanya ingin tahu apa yang terjadi pada putra kami."
    (mas)
    Komentar
    Additional JS