Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured GAM POLRI Spesial TNI

    Wagub: Aceh Sedang Berduka, TNI-Polri dan GAM Jauhi Sikap Arogan - Liputan 6

    5 min read

     

    Wagub: Aceh Sedang Berduka, TNI-Polri dan GAM Jauhi Sikap Arogan

    Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Fadhlullah menyikapi insiden antara TNI dan Polri dengan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara pada Kamis, 25 Desember 2025 malam. Dia pun mengajak semua pihak, baik TNI, Polri, GAM, maupun warga untuk menjaga kekompakan.

    Oleh
    Share
    TNI lakukan negosiasi pembubaran aksi bawa bendera GAM (Dok: Antara)
    • Wagub Aceh ajak TNI, Polri, GAM, masyarakat jaga kekompakan pasca insiden.
    • Kapolda Aceh sebut insiden TNI/Polri-masyarakat akibat miskomunikasi.
    • TNI bubarkan konvoi berbendera GAM di Lhokseumawe, sita senjata.

    Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Fadhlullah menyikapi insiden antara TNI dan Polri dengan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara pada Kamis, 25 Desember 2025 malam. Dia pun mengajak semua pihak, baik TNI, Polri, GAM, maupun warga untuk menjaga kekompakan.

    "Masyarakat Aceh sedang berduka. Tetap jaga kekompakan dan bahu membahu membantu korban bencana. Jauhkan sikap arogansi," tutur Fadhlullah di Banda Aceh, Jumat (26/12/2025), seperti dilansir Antara.

    BACA JUGA:

    Dia menyayangkan peristiwa yang terjadi antara TNI dan Polri dengan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara tersebut, di tengah korban bencana banjir yang masih membutuhkan penanganan. Fadhlullah mengharapkan semua pihak untuk menahan diri, serta fokus pada upaya-upaya penanganan kemanusiaan bagi korban bencana.

    "Kami berharap TNI, Polri, GAM, dan masyarakat bersatu padu dan tetap kompak membangun kembali wilayah terdampak bencana," jelas dia.

    Ia juga mengajak semua pihak dapat mencegah terulangnya peristiwa serupa, serta mengedepankan kebaikan dan membantu masyarakat di sejumlah wilayah Provinsi Aceh yang terdampak bencana.

    2 dari 3 halaman

    Ketegangan Akibat Miskomunikasi

    Eks GAM Serahkan Senjata dan Bendera Bulan Bintang
    Eks GAM Serahkan Senjata dan Bendera Bulan Bintang (Liputan6.com/Rino Abonita)

    Kepada TNI dan Polri, Wakil Gubernur Aceh meminta untuk menahan diri dan menjauhkan arogansi, serta bersatu padu bersama masyarakat membantu pemulihan daerah bencana.

    "Kami berharap kejadian serupa tidak terulang. Kami juga mengajak semuanya tetap kompak bekerja dan fokus pada misi kemanusiaan membantu masyarakat terdampak bencana," kata Fadhlullah.

    Sementara itu, Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah mengatakan kejadian antara aparat dengan masyarakat di Aceh Utara tersebut terjadi karena miskomunikasi para pihak.

    "Para pihak juga sudah bersepakat menjaga keamanan dan ketertiban yang kondusif serta membantu masyarakat menyelesaikan persoalan-persoalan banjir," kata Marzuki Ali Basyah.

    BACA JUGA:
    3 dari 3 halaman

    Konvoi Berbendera GAM

    bendera -GAM
    Potret pengendara membawa bendera GAM.

    Sebelumnya, Sekelompok orang melakukan konvoi dengan membawa bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Lhokseumawe, Aceh, pada Kamis (26/12/2025). Peristiwa terjadi di jalan nasional lintas Banda Aceh-Medan, tepatnya, Simpang Kandang, Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Prajurit TNI AD Korem 011/Lilawangsa sigap melakukan pembubaran. Sepucuk senjata api pistol serta senjata tajam rencong disita.

    "TNI membubarkan kelompok pembawa bendera GAM yang melakukan aksi di tengah jalan. Seorang pria bawa senjata api pistol dan rencong diamankan," kata Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, di Lhokseumawe. Dikutip dari Antara, Jumat (26/12/2025).

    Akibat aksi ini arus lalu lintas di sana sempat terganggu. Pembubaran diwarnai juga sempat diwarnai ketegangan meski akhirnya massa dapat dibubarkan.

    Setelah dilakukan upaya pendekatan, spanduk maupun kain umbul-umbul serupa bendera GAM tersebut akhirnya diberikan sukarela oleh massa, dan mereka membubarkan diri.

    Kolonel Ali Imran mengatakan, prajurit TNI membubarkan aksi ini tanpa kekerasan, melainkan dengan cara persuasif, bahkan mendapat dukungan dari masyarakat.

    Komentar
    Additional JS