Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Aceh Dedi Mulyadi Featured Lintas Peristiwa Spesial

    Warga Aceh yang Terdampak Banjir Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah Pusat, Dedi Mulyadi Datang Bawa Rp 7 Miliar - Grid

    5 min read

     

    Warga Aceh yang Terdampak Banjir Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah Pusat, Dedi Mulyadi Datang Bawa Rp 7 Miliar

    Senin, 8 Desember 2025 | 06:50 WIB

    Penulis:



    Warga Aceh yang Terdampak Banjir Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah Pusat, Dedi Mulyadi Datang Bawa Rp 7 Miliar (TRIBUNJABAR.ID/Lutfi Ahmas Mauludin dan Tribunnews/Fachrul Reza)

    Grid.ID - Warga Aceh yang terdampak banjir kini mengeluh gegara belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Dedi Mulyadi langsung turun tangan sampai bawa Rp 7 miliar.

    Dedi Mulyadi kini tengah kunjungi Aceh dan Sumatera untuk memberikan bantuan kepada para warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

    Terbaru, warga Aceh yang terdampak banjir belum dapat bantuan dari pemerintah pusat. Dedi Mulyadi langsung turun tangan sampai bawa Rp 7 miliar.

    Keluhan disampaikan oleh para pengungsi banjir di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Mereka mengaku belum juga menerima bantuan dari pemerintah pusat.

    Padahal, bencana banjir tersebut sudah berlangsung hampir dua minggu.

    “Pak Presiden, belum ada bantuan dari Pemerintah Indonesia hingga saat ini ke pedalaman ini,” kata sbahanur (35), warga Sawang, saat ditemui di lokasi pengungsian, Minggu (7/12/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Ia menuturkan bahwa aliran listrik dan jaringan telekomunikasi masih belum pulih.

    “Pagi kami balik ke rumah membersihkan sisa lumpur, tingginya bisa satu sampai dua meter. Itu melelahkan sekali, sembari memetik sisa sayur untuk dimasak di pengungsian,” ujarnya.

    Kata dia, stok beras masih mencukupi. Selain itu, relawan mulai berdatangan membawa mi instan dan telur.

    “Kalau lauknya, kami sebut kuah ie mata (lauk air mata), karena sayur direbus semuanya,” ucapnya.

    Ia menyebut, dua desa yang hingga kini paling terisolasi di Kecamatan Sawang adalah Desa Babah Krueng dan Desa Riseh.

    “Lumpur badan jalan masih penuh. Tidak bisa dilalui kendaraan menuju dua desa itu,” katanya.

    Isbahanur menjelaskan, kebutuhan mendesak warga saat ini adalah obat-obatan, selimut, kelambu, dan pakaian.

    “Pak Presiden warga kami belum merasakan bantuan dari Pemerintah Indonesia hingga hari ini. Tolong intruksikan seluruh kekuatan Presiden bantu kami,” ujarnya.

    Banjir menerjang 18 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Sejumlah korban masih hilang, ribuan rumah rusak, dan berbagai fasilitas umum tidak berfungsi. Untuk Aceh Utara dan Aceh Timur, banjir mulai melanda sejak 22 November 2025.

    Dedi Bawa Bantuan Rp 7 Miliar

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah bertolak ke Sumatera untuk menyerahkan bantuan secara langsung. Ia terbang menggunakan pesawat Susi Air dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Kamis (4/12/2025) sekitar pukul 09.25 WIB.

    Dedi berangkat bersama rombongan dari Pemprov Jabar menuju Padang (Sumatera Barat) untuk membeli keperluan yang akan didistribusikan kepada warga terdampak. Ia diperkirakan berada di Sumatera selama dua hingga tiga hari guna mendata warga Jabar yang menjadi korban serta menyalurkan bantuan.

    "Tergantung situasinya. Kalau situasinya harus ditungguin, harus terus mobilisasi, ya mungkin bisa dua hingga tiga hari. Tapi kalau sudah lancar sistemnya, barangnya sudah tersedia, nanti tinggal ngirim-ngirimin ya saya cukup dua hari," katanya, dikutip dari Kompas.com.

    Sebelumnya, Dedi menyampaikan bahwa bantuan akan disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, khususnya di wilayah Aceh.

    "Kan tadinya mau dari Pidie dari Aceh atau dari Sumatera Utara, tetapi pertimbangannya barangnya di sana sudah tidak terlalu banyak dan harganya mahal. Sehingga, nanti kita putuskan kita akan belanjanya di Sumatera Barat, di Padang," katanya.

    Alasan Dedi menggunakan pesawat Susi Air karena untuk konektivitas dan juga membawa beberapa barang yang akan diberikan langsung kepada wilayah yang sulit dijangkau lewat darat.

    "Kemudian dua pesawat Susi Air sudah saya charter. Jadi nanti pesawat Susi Air itu akan mengantarkan barang-barang yang berasal dari bantuan eman-teman saya dan teman-teman di Jawa Barat untuk dikirimkan ke daerah-daerah yang susah dijangkau dan bahkan belum bisa dijangkau," katanya.

    Bantuan yang akan diberikan ini tidak sepenuhnya dari uang pribadinya, tapi hasil sumbangan dari pihak swasta juga BUMD milik Pemprov Jabar. Totalnya sebesar Rp 7 miliar.

    "(Sumbernya) banyak lah dari Kadin, dari Apindo, kemudian dari Korpri, kemudian dari Baznas, kemudian dari bjb dan dari saya pribadi," ucapnya. (*)

    Komentar
    Additional JS