Seorang Kades di Sumsel Diamuk Warga karena Masalah BLT Dana Desa - kumparan
Seorang Kades di Sumsel Diamuk Warga karena Masalah BLT Dana Desa - kumparan.com

Sebuah video berurasi 1 menit viral di media sosial Facebook dan Instagram, dalam video tersebut memperlihatkan warga Desa Pinang Banjar, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, mengamuk dengan merusak rumah dan mencoba menyerang kepala desa setempat. Hal itu terkait penyerahan BLT dana desa yang dinilai warga tidak merata.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kabupaten Muara Enim, Emran Tabrani, membenarkan sempat terjadinya kerusuhan di Desa Pinang Banjar. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Rabu, (20/5). Masalah itu disebabkan ada sebagian warga yang menilai pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa tidak merata.
"Warga yang emosi kemudian mengamuk dengan merusak rumah sang kades. Bahkan kades yang bersangkutan nyaris jadi korban amukan massa," katanya, Minggu (7/6).
Saat itu, kata Emran, kades berinisial JK bersama kepolisian sudah berusaha menjelaskan prosedurnya bahwa untuk penerima bantuan tersebut harus sesuai kriteria dan aturan yang diberikan pemerintah pusat. Namun, tetap tidak terima yang akhirnya nyaris terjadi aksi anarkis dan warga memaksa kases untuk mundur.
"Kita saat ini masih menunggu proses evaluasi terkait penyaluran BLT dana desa di wilayah itu. Tapi masih menunggu situasi di sana sudah membaik," katanya.
Emran bilang, untuk kades yang bersangkutan kini sementara waktu telah diamankan ke Kota Muara Enim, jabatannya sementara digantikan oleh perangkat desa yang lain. Hal itu guna memastikan kinerja pemerintah desa tetap berjalan.
"Untuk pengunduran diri kades itu masih dalam proses sesuai dengan ketentuan. Sementara tekait kasus keerusuhan tersebut sepenuhnya ditangani oleh pihak kepolisian," katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Gelumbang, AKP Priyanto, mengatakan tidak ada korban jiwa terkait kerusuhan yang sempat terjadi di Desa Pinang Banjar beberapa waktu lalu. Terkait masalah ini saat ini telah ditangani oleh Polres Muara Enim.
"Kasusnya masih dalam proses penyelidikan di Polres Muara Enim," katanya. (jrs)