0
News
    Home Tidak Ada Kategori

    Kasus Covid-19 Pada Anak, IDAI: Setiap Minggu Ribuan Anak Meninggal Halaman all - Kompas

    12 min read

    Kasus Covid-19 Pada Anak, IDAI: Setiap Minggu Ribuan Anak Meninggal Halaman all - Kompas.com
    Ilustrasi tes Covid-19 pada anakKOMPAS.com - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada anak di Indonesia sekitar 11-12 persen. Ini termasuk kasus Covid-19 anak yang tertinggi di dunia.
    Masalahnya, jumlah kematian anak balita selama pandemi meningkat hampir 50 persen. Setidaknya ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya.
    Memang sejak awal banyak ahli, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada anak jarang terjadi.
    Namun dikatakan Aman, dari data yang dilihat IDAI, ada banyak kasus Covid-19 pada anak.
    Kasus Covid-19 pada anak di Indonesia
    "Seperti dikatakan UNICEF, data (kasus Covid-19) pada anak masih tidak pasti. Apa yang dilakukan IDAI adalah berusaha mencari betul-betul (kasus Covid-19)," ungkap Prof. Aman dalam Webinar Seminar Online FKMUI Seri 26-2021 yang diselenggarakan Minggu, (13/6/2021).
    Terima kasih telah membaca Kompas.com.
    Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
    Daftarkan email
    Awal pandemi Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, dan banyak ahli mengatakan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini jarang dialami anak.
    "WHO (dan) UNICEF, mereka underestimate kasus (Covid-19 pada anak). Kita, IDAI, banyak melihat (kasus Covid-19 pada anak)," ungkap Prof. Aman.
    Hal itu berdasarkan data mingguan yang diperoleh IDAI.
    Dikatakan Aman, setiap minggu ketua IDAI di setiap cabang daerah bertemu untuk membicarakan kasus Covid-19 pada anak di Indonesia, salah satunya mengumpulkan data Covid-19 anak di masing-masing daerah.
    Kasus Covid-19 berdasarkan usia anak di Indonesia.Lihat Foto
    Tangkapan layar Webinar IDAI, Minggu 13 Juni 2021
    Kasus Covid-19 berdasarkan usia anak di Indonesia.
    "Dari data ini kalau kita lihat, hampir sama seperti kata UNICEF, (kasus Covid-19 pada anak di Indonesia) antara 11-12 persen. Ini salah satu kasus Covid-19 pada anak yang paling tinggi di dunia," kata Prof. Aman.
    Dalam data resmi yang diumumkan Pemerintah Indonesia hingga Senin (14/6/2021) pagi, ada lebih dari 1,9 juta kasus positif Covid-19 di Tanah Air dengan jumlah kematian 52.879 jiwa.
    Jumlah tersebut adalah yang terbanyak di ASEAN.
    Jika 11-12 persen dari jumlah tersebut adalah kasus Covid-19 pada anak, artinya seharusnya ada sekitar 210.000-230.000 kasus Covid-19 pada anak.
    Namun, dari data yang dikumpulkan oleh seluruh ketua cabang IDAI di Indonesia setiap minggunya, yang dilaporkan oleh dokter anak yang merawat dan mencari datanya, tercatat hanya ada 113.000 kasus Covid-19 pada anak di Tanah Air.
    "Jadi berarti, ada 100.000-an (kasus Covid-19 anak) yang tidak terlapor," kata dia.
    "Dan kalau kita lihat, anak yang meninggal itu jumlahnya ribuan setiap minggu," imbuhnya.
    "Ini kita tidak cerita anak sakit, tapi meninggal. Yang harusnya di negara, satu anak pun tidak boleh meninggal dan harusnya satu anak pun tidak boleh sakit."
    Kasus Covid-19 pada anak di Indonesia dari data yang dikumpulkan IDAI.Lihat Foto
    Tangkapan layar Webinar IDAI, Minggu 13 Juni 2021
    Kasus Covid-19 pada anak di Indonesia dari data yang dikumpulkan IDAI.
    Menurut data UNICEF dan yang dimiliki IDAI, jumlah kematian pada anak balita hingga 2019 jumlahnya menurun.
    Namun sejak adanya pandemi Covid-19, data real IDAI menunjukkan, ada hampir 50 persen peningkatan kematian pada anak.
    "Ini data kita, data real dari dokter anak, hampir 50 persen balita kita meninggal," ungkap Aman.
    Sementara kasus meninggal pada anak berusia 10-18 tahun karena Covid-19 berkisar antara 30 persen.
    Aman menekankan, jika data real kasus Covid-19 pada anak belum ada atau belum jelas, kita sebetulnya belum bisa untuk membuka sekolah.
    Testing atau pengujian Covid-19 jadi masalah
    Ilustrasi tes swab Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona untuk hentikan pandemi Covid-19.Lihat Foto
    Minimnya testing atau pengujian Covid-19 menjadi masalah besar, termasuk dalam menentukan kasus Covid-19 pada anak.
    Banyak ahli mengatakan bahwa sejak awal pandemi Covid-19, testing di Indonesia selalu menjadi masalah.
    Hingga Senin (14/6/2021) pagi, jumlah kasus Covid-19 yang diumumkan secara resmi oleh pemerintah adalah 1,9 juta kasus dengan angka kematian 52.879 jiwa.
    Namun, jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding yang ada di lapangan.
    "Testing kita ini tidak real," ungkapnya.
    Di tengah bulan Februari 2021, testing atau pengujian sempat memuncak di 30,5 persen, sekarang sekitar 11,9 persen.
    Angka tes yang dilakukan di Inonesia tersebut masih rendah dan tidak memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
    Angka yang dihitung tersebut hanya pengujian dari rapid PCR, bukan rapid antigen ataupun antibodi.
    "Pada Mei harusnya (testing) meningkat, tapi banyak orang takut ditesting. Dan pada anak juga banyak laporannya, orangtuanya tidak mau ditesting, anaknya tidak mau ditesting," kata Aman.
    Berdasarkan data laporan hingga 12 Mei 2021, hanya DKI Jakarta, DIY, dan Sumatra Barat yang berhasil mencapai standar WHO (1 per 1.000 orang dites setiap minggu).
    Ketika jumlah testing sangat sedikit, disebutkan Aman, sangat sulit untuk melihat data real, terutama data untuk anak.
    Seperti dapat dilihat pada grafik di bawah ini, jumlah pengujian Covid-19 per 1.000 orang, Indonesia hanya 1 per 10 dari Malaysia.
    Jumlah testing pun ada di bawah India, Korea Selatan, Thailand, dan Pakistan.
    "Ketika testing sedikit, kita seperti orang buta berjalan. Bagaimana kita berjalan kalau tidak ada yang menuntun. Menuntunnya bagaimana? Testingnya harus dibenahi," tegasnya.
    Logo ParapuanArtikel ini merupakan bagian dari Parapuan.
    Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
    Studi: 40% Anak yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 di RSCM Meninggal Dunia
    IAKMI: Vaksinasi pada Anak-anak Itu Penting06:31
    IAKMI: Vaksinasi pada Anak-anak Itu Penting
    Lonjakan Kasus Covid-19 Bertambah, Pemerintah Berencana Perpanjang PPKM Mikro02:55
    Lonjakan Kasus Covid-19 Bertambah, Pemerintah Berencana Perpanjang PPKM Mikro
    Internet di Jayapura Terputus 40 Hari, Peradi Jayapura Gugat Menteri BUMN, Kominfo, Hingga Telkom01:36
    Internet di Jayapura Terputus 40 Hari, Peradi Jayapura Gugat Menteri BUMN, Kominfo, Hingga Telkom
    Polda Sumut Bentuk Tim Khusus Selidiki Kematian Mara Salem Harahap02:11
    Polda Sumut Bentuk Tim Khusus Selidiki Kematian Mara Salem Harahap
    Nama Ketua Komisi III DPR Herman Hery Kembali Disebut dalam Sidang Juliari04:25
    Nama Ketua Komisi III DPR Herman Hery Kembali Disebut dalam Sidang Juliari
    Jangan Salah Jadwal, Ini Jam Operasional Transportasi Umum Selama PPKM Mikro di Jakarta04:10
    Jangan Salah Jadwal, Ini Jam Operasional Transportasi Umum Selama PPKM Mikro di Jakarta
    Warga Demo Tolak Penyekatan Antigen di Jembatan Suramadu, Ini Respon Wali Kota Surabaya03:29
    Warga Demo Tolak Penyekatan Antigen di Jembatan Suramadu, Ini Respon Wali Kota Surabaya
    Keterisian RS di 87 Kabupaten/Kota Sudah di Atas 70 Persen04:21
    Keterisian RS di 87 Kabupaten/Kota Sudah di Atas 70 Persen
    Ini Ruas Jalan di Bandung yang Ditutup, Catat Jam-jamnya!01:21
    Ini Ruas Jalan di Bandung yang Ditutup, Catat Jam-jamnya!
    Mengapa Perlu Pakai Masker Dobel? Ini Penjelasan dan Cara Pakai yang Benar02:31
    Mengapa Perlu Pakai Masker Dobel? Ini Penjelasan dan Cara Pakai yang Benar
    Ini 10 Ruas Jalan di Jakarta yang Terapkan Jam Malam dari Pukul 21.00-04.00 WIB02:33
    Ini 10 Ruas Jalan di Jakarta yang Terapkan Jam Malam dari Pukul 21.00-04.00 WIB
    Jenazah Covid-19 di Sunter Tergeletak di Depan Rumah, Warga Akui Tak Berani Evakuasi02:11
    Jenazah Covid-19 di Sunter Tergeletak di Depan Rumah, Warga Akui Tak Berani Evakuasi
    Rekomendasi
    Powered by


    [Category Opsi Informasi, Kesehatan]
    [Tags Featured, Coronavirus, Covid-19]
    Komentar
    Additional JS