Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Tidak Ada Kategori

    Ini Bedanya Super WiFi dari Kominfo dengan WiFi Konvensional - Kompas

    8 min read

    Ini Bedanya Super WiFi dari Kominfo dengan WiFi Konvensional
    Rabu, 30 September 2020 | 11:02 WIB
    Ilustrasi jaringan data
    Lihat Foto
    Shutterstock.com
    Ilustrasi jaringan data
    Penulis: Conney Stephanie
    |
    Editor: Oik Yusuf

    KOMPAS.com - Sulitnya akses internet di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) Indonesia, membuat pemerintah harus bergerak untuk membenahi permasalahan tersebut.
    Oleh karena itu, Kemenkominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) kini tengah menguji coba teknologi Super Wifi untuk menyalurkan akses internet gratis ke daerah 3T di Indonesia.
    Kepala Divisi Infrastruktur Backbone Badan Akesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Feriandi Mirza mengatakan bahwa Super WiFImerupakan teknologi WiFi yang jangkauannya lebih luas dibandingkan dengan wifi konvensional.
    Baca juga: Kominfo Siapkan Internet Gratis Super WiFi, Apa Itu?
    Baca Juga :

    "Super WiFi sebenarnya adalah WiFi juga seperti biasa, tapi dengan jangkauan yang lebih luas," ujar Mirza kepada KompasTekno, Selasa (29/9/2020).
    Menurut Mirza, Super WiFi mampu menjangkau hingga 500 meter atau lebih apabila tidak ada batasan penghalang apapun. Sementara WiFi konvensional cakupannya hanya sekitar 50 meter.
    Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
    Daftarkan email
    "Kalau WiFi yang pada umumnya mungkin hanya bisa menjangkau sekitar 50 meter secara optimal, dengan super wifi bisa sampai 500 meter, (jika tidak ada obstacle atau penghalang) bahkan lebih," ujar Mirza.
    Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada daya jangkauan sinyal WiFi yang diperoleh dan kapasitas pengguna yang bisa mengakses sinyal WiFi secara bersamaan.
    Dalam ilustrasi gambar yang diperoleh KompasTekno dari BAKTI, terlihat bahwa Super Wifi mampu menjangkau kawasan permukiman hingga jarak minimal 300 meter dari titik tower pemancar sinyal.
    Ilustrasi tower pemancar sinyal Super Wifi
    Lihat Foto
    Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo
    Ilustrasi tower pemancar sinyal Super Wifi

    "Di ilustrasi tertulis 300 meter karena kita ambil coverage minimal saja yang secara optimal bisa tercapai," ujar Mirza.
    Adapun kapasitas penggunaan Super WiFi bergantung pada jumlah kapasitas maksimal dari backhaul yang tersedia. Semakin besar backhaul, maka kapasitas pengguna maksimal juga akan naik. Super WiFI sendiri menggunakan frekuensi unlicensed band di spektrum 2,4 GHz.
    Sebelumnya pada pekan lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate telah meninjau proyek pembangunan Super Wifi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Baca juga: Jangan Taruh Router WiFi di Dekat Microwave, Ini Alasannya
    Dalam kunjungannya itu, Johnny mengatakan bahwa akses internet gratis Super WiFI diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi digital.
    "Negara memberikan akses gratis (Super WiFi) agar bisa digunakan untuk hal yang produktif dan untuk mendukung ekonomi digital," jelas Johnny.
    Proyek Super WiFi ini mendapat pendanaan dari Universal Service Obligation (USO). BAKTI juga akan bermitra dengan dua perusahaan penyedia layanan ISP yakni Telkom dan PT. Dwi Tunggal Putra (DTP).
     

    TAG:
    [Category Opsi Informasi, Teknologi]
    [Tags Featured, Internet,WiFi,Kominfo]
    Komentar
    Additional JS