Pilihan

JK Tak Khawatir pada Taliban: ISIS Bukan dari Afghanistan - CNN Indonesia

 

JK Tak Khawatir pada Taliban: ISIS Bukan dari Afghanistan

CNN Indonesia | Kamis, 26/08/2021 05:50 WIB
Bagikan :  
Jusuf Kalla menyebut ada Taliban atau tidak, kelompok radikal tetap ada di Indonesia, begitu pula dengan terorisme.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat bertemu dengan petinggi Taliban untuk membicarakan upaya damai di Afghanistan. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Presiden RI Mohammad Jusuf Kalla (JK) menjelaskan keberadaan Taliban di Afghanistan dan pengaruhnya terhadap radikalisme di Indonesia.

Menurut JK, ada atau tidak Taliban, di Indonesia tetap terdapat kelompok radikal dan berbagai macam teror.

Lihat Juga :

"Ada [atau] tidak ada Taliban itu ada di sini orang radikal di Indonesia. Ada teror macam-macam," kata JK dalam talk show Mata Najwa yang disiarkan secara live di Trans 7, Rabu (25/8).

Menurut JK, kemenangan Taliban tidak disebabkan karena kelompok itu kuat, melainkan karena pasukan Amerika Serikat hengkang setelah 20 tahun menduduki negara itu.

Sementara, pasukan pemerintah juga enggan melawan Taliban karena mereka tidak mau terjadi perang saudara.

"Jadi tidak ada kesamaannya dengan Indonesia," kata JK.

JK tidak khawatir kemenangan Taliban akan membangkitkan sel-sel teroris di Indonesia. Sebab, saat Taliban menguasai Afghanistan 20 tahun lalu tidak terdapat pengaruh terhadap radikalisme di Indonesia.

"Saya tidak khawatir karena terbukti 20 tahun lalu apakah ada pengaruh? Waktu menang pertama Taliban, ada pengaruh enggak? Kan, enggak ada pengaruhnya, ISIS dan Al Qaeda itu bukan dari sana [Afghanistan]," kata JK.

Lihat Juga :

Berbeda dengan ISIS, menurut JK, Taliban tidak ingin menguasai dunia atau negara ain. Mereka hanya sibuk dengan persoalan kekuasaan dalam negeri.

Mengenai tudingan bahwa dirinya mendukung Taliban, JK mengajukan permisalan Indonesia diduduki 190 ribu tentara asing.

Jika hal ini tidak membuat warga negara Indonesia marah, berarti orang tersebut merasa senang dijajah.

"Itu semua yang terjadi di sana, pendudukan. Pendudukan aliran ideologi yang menang, bukan ideologi yang menonjol," jelas JK.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meyakini kemenangan Taliban dijadikan sebagai motivasi dan membangkitkan semangat kelompok radikal di Indonesia.

"Taliban menang ini akan pasti, akan dijadikan motivasi, membangkitkan semangat di [kelompok] radikal Indonesia ini," kata Said dalam webinar 'Langkah Nyata Merajut Kebinekaan NKRI' yang disiarkan di NU Channel, Jumat (20/8) malam.

Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Boy Rafli Amar juga menyatakan terdapat pihak tertentu di Indonesia yang menggalang simpatisan terkait isu Taliban.

"Jangan sampai masyarakat salah bersimpati, karena berdasarkan pemantauan kami ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menggalang simpatisan atas isu Taliban. Ini sedang kita cermati," kata dia, dalam keterangan resminya, Jumat (20/8).

Lihat Juga :

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek