Rusia Tak Berencana Evakuasi Staf Kedubes Meski Taliban Masuki Kabul - detiknews

 

Rusia Tak Berencana Evakuasi Staf Kedubes Meski Taliban Masuki Kabul

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 15 Agu 2021 17:06 WIB
Kondisi Afghanistan kian mencekam usai Taliban kuasai sejumlah wilayah. Kekhawatiran akan diberlakukannya keadilan Taliban membuat warga pilih mencari suaka.
Taliban saat menguasai salah satu kota di Afghanistan (Foto: AP Photo)
Moskow -

Pemerintah Rusia mengatakan tak berencana untuk mengevakuasi staf dan diplomatnya dari Kedutaan Besarnya di Kabul, meski Taliban disebut mulai memasuki Kabul untuk mengambilalih kekuasaan di Afghanistan.

"Tidak ada evakuasi yang direncanakan," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia, Zamir Kabulov seperti dilansir AFP, Minggu (15/8/2021).

Kabulov menambahkan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan Duta besar Rusia di Kabul. Para staf Kedutaan Rusia juga tetap bekerja "dengan tenang".

Baca juga:

Menurut badan RIA Novosti, Kabulov juga mengatakan Rusia termasuk di antara negara yang menerima jaminan dari Taliban bahwa kedutaan mereka akan aman dari serangan.

"Kami menerima jaminan ini beberapa waktu lalu. Ini bukan Rusia saja," kata Kabulov mengutip RIA Novosti.

Sikap Rusia berbanding terbalik dengan negara-negara lainnya. Diketahui Amerika Serikat dan negara-negara lain bergegas untuk mengevakuasi warganya dari ibu kota Kabul, usai Taliban mulai berjaga-jaga di pinggiran Kabul hari ini.

Diketahui Taliban hanya tinggal sedikit lagi akan mengambil alih Afghanistan. Meski begitu, juru bicara Taliban mengatakan anggotanya telah diperintahkan untuk tidak memasuki kota.

Sementara menurut seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri, Taliban muncul dari berbagai sisi. Namun pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Perkiraan intelijen AS tampaknya meleset dari kenyataan. Diketahui Taliban masuk lebih cepat ke Kabul, berbeda dari perkiraan AS yang menyebut ibu kota akan dikepung dalam waktu 30 hari dan jatuh dalam waktu 90 hari.

Seorang pejabat Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak menginginkan adanya korban jiwa saat mengambil alih Kabul. Namun pihaknya juga belum mengumumkan soal gencatan senjata.

Baca juga:

Baca Juga

Komentar