Jejak Badai Super Matahari Pernah Menghantam Bumi - CNN Indonesia

Bumi pernah mengalami efek dari fenomena Badai Super Matahari dalam beberapa kesempatan.

Ilustrasi Badai Matahari. (iStockphoto/Trifonov_Evgeniy)

Jakarta, CNN Indonesia --

Efek dari fenomena Badai Matahari yang menghantam Bumi bisa menyebabkan gangguan pada GPS, sinyal ponsel hingga meledakkan trafo listrik yang dapat melumpuhkan kota.

Badai matahari super juga pernah menerjang bumi dalam jangka 25 tahun sekali.

Sandra Chapman, dari Center for Fusion Space and Astrophysics Universitas Warwick, mengatakan Badai Matahari adalah peristiwa langka tetapi dapat diprediksi.


Dalam sebuah makalah, Sandra menyatakan badai magnet 'parah' di Bumi terjadi 42 kali dalam 150 tahun terakhir. Sedangkan badai Matahari super 'hebat' yang lebih kuat terjadi 6 kali dalam 150 tahun, atau sekitar setiap 25 tahun.

Badai Matahari juga terdeteksi menghantam Bumi dengan kecepatan jutaan kilometer per jam pada 11 dan 12 Juli lalu. Badai itu bisa menimbulkan badai geomagnetik di atmosfer Bumi.

Berikut sejumlah kerusakan hebat akibat Badai Matahari yang menghantam Bumi:

2012

Pada 2012 silam Matahari melepaskan ledakan kuat dari lontaran massa koronal berukuran besar. Beruntung bagi Manusia, Bumi sedang tidak berada pada lintasan yang dilewati badai Matahari.

Sebab, jika posisi keduanya berdekatan, peristiwa ini akan menjadi badai super yang menghantam Bumi.

1989

Pada Jumat,10 Maret 1989, para astronom menyaksikan ledakan dahsyat di Matahari. Dalam beberapa menit, gaya magnet di permukaan Matahari melepaskan awan gas sebanyak satu miliar ton.

Mengutip Science Alert, energi ini sama seperti energi ribuan bom nuklir yang meledak pada saat yang bersamaan. Lantas, awan badai langsung keluar dari Matahari menuju Bumi dengan kecepatan satu juta mil per jam.

Suar matahari yang mengiringi ledakan tersebut segera menyebabkan interferensi radio gelombang pendek, termasuk gangguan sinyal radio dari Eropa ke Rusia.

Kemudian pada 13 Maret 1989, penduduk Quebec, Kanada, merasakan dampak badai Matahari itu. Badai Matahari itu dilaporkan mengganggu sistem distribusi listrik, dan menciptakan aurora kuat yang terlihat hingga negara bagian Texas, Amerika Serikat.

Warga di Texas juga dilaporkan mengalami mati listrik selama 12 jam yang diduga akibat badai matahari itu. Banyak dari pegawai yang terjebak di gedung kantor, elevator serta pengemudi yang terjebak di terowongan bawah tanah yang pengap akibat pemadaman listrik itu.

Pemadaman listrik itu juga menyebabkan sekolah, perkantoran hingga Bandara Dorval, Montreal, Kanada ditutup.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Jejak Badai Matahari Super Pernah Menghantam Bumi

Bumi pernah mengalami efek dari fenomena Badai Super Matahari dalam beberapa kesempatan.

Badai Matahari. (NASA)

1859

Badai geomagnetik paling terkenal adalah Peristiwa Carrington pada 1859. Peristiwa Carrington merupakan badai geomagnetik paling kuat yang pernah tercatat.

Badai itu melumpuhkan jaringan telegraf di berbagai belahan dunia lantaran kabel-kabel penghubung terbakar. Dampak pada peristiwa badai Matahari itu mengejutkan beberapa operator telegraf.

Jika badai Matahari yang terjadi seperti pada Peristiwa Carrington terulang pada masa kini maka diperkirakan akan menyebabkan kerugian miliaran, bahkan mungkin sampai triliunan dolar.


Para ahli memperkirakan badai super Matahari sekuat Peristiwa Carrington bisa terjadi kapan saja dan dengan peringatan yang minim.


1528

Peristiwa Badai Matahari yang kuat juga diperkirakan sempat menghantam Bumi pada 1528. Hal ini tercatat dalam tulisan penulis Portugis abad ke-16 asal Lisbon, Pero Ruiz Soares.

Akan tetapi, saat itu Pero tak menyadari hubungan Badai Matahari dengan kemunculan aurora.

"Tampak api besar di langit utara dan berlangsung selama tiga hari. Seluruh langit tampak seperti dijilat lidah api; seluruh langit tampak terbakar. Tidak ada yang ingat pernah melihat hal ini sebelumnya...Pada waktu malam, jilatan api yang sama muncul di atas kastil yang tampak mengerikan dan menakutkan. Hari berikutnya, muncul jilatan api yang sama di waktu yang sama, tapi tak sebesar kemarin. Banyak orang pergi ke pinggiran kota untuk menyaksikan tanda ajaib ini," demikian isi catatan Pero.

Saat ini para peneliti memperkirakan Badai Matahari super akan menghampiri Bumi pada 2025.

(mrh/ayp)



Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya