Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured PPKM

    Luhut Soroti Pantai Pangandaran Ramai, Minta Pemda Tegas Jalani PPKM - liputan6

    2 min read

     

    Luhut Soroti Pantai Pangandaran Ramai, Minta Pemda Tegas Jalani PPKM

    Oleh Yopi Makdori pada 14 Sep 2021, 01:01 WIB
    Pemprov Jabar Menghimbau Wisatawan dan Pengelola Destinasi Wisata Harus Sama-sama Taat Prokes
    Perbesar
    Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau titik-titik penyekatan dan destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran, Minggu (16/5/2021). (Foto: Aldien/Biro Adpim Jabar)

    Liputan6.com, Jakarta Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti mobilitas yang terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat ramai dipenuhi warga meskipun suasana senang diberlakukan PPKM, yang berdampak akan penyebaran kasus Covid-19 dari luar daerah.

    Hal ini disampaikannya saat menggelar konferensi pers secara daring terkait pengumuman kelanjutan PPKM, Senin (13/9/2021).

    "Di beberapa wilayah terjadi peningkatan mobilitas yang cukup masif. Utamanya terjadi di beberapa lokasi wisata seperti Pantai Pangandaran yang dipenuhi oleh pengunjung dari Bandung Raya, Tasikmalaya, dan Jabodetabek, sehingga berpotensi untuk terjadi penyebaran kasus impor (kasus Covid-19) bagi daerah tersebut," kata dia.

    "Hal tersebut diperparah karena lemahnya protokol kesehatan yang diterapkan," sambungnya.

    Selain itu, dia juga menyoroti soal penuhnya hotel di Pangandaran yang berpotensi melanggar aturan. Karena itu, Luhut minta Pemda tegas menegakan aturan PPKM serta pelanggarannya.

    "Untuk itu Pemerintah Pusat terus mendorong agar Pemerintah Daerah memahami dan mengawasi kondisi ini dan melakukan tindakan tegas terhadap segala bentuk pengabaian peraturan mengenai PPKM ini," kata Luhut.

    Scroll down untuk melanjutkan membaca

    PPKM Terus Diberlakukan

    Dalam kesempatan itu Luhut kembali menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberlakukan PPKM Level ini di seluruh wilayah Jawa-Bali dan melakukan evaluasi tiap satu minggu.

    "Hal itu guna menekan angka kasus konfirmasi dan tidak mengulang kejadian yang sama di kemudian hari," kata dia.

    Baca Juga

    Komentar
    Additional JS