Mendadak Muncul Lebam Biru, Benarkah karena Dijilat Setan? Ini Faktanya - detikHealth - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Mendadak Muncul Lebam Biru, Benarkah karena Dijilat Setan? Ini Faktanya - detikHealth

Share This

 

Mendadak Muncul Lebam Biru, Benarkah karena Dijilat Setan? Ini Faktanya

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
bruise on arm by domestic violence
Mendadak lebam, dijilat setan? (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Pernahkah menemukan lebam di tubuh secara tiba-tiba? Padahal tidak mengalami kecelakaan, benturan atau pukulan? Konon katanya, lebam ini muncul karena dijilat setan.

Mitos yang beredar dan cukup banyak dipercaya masyarakat mengatakan lebam biru yang tiba-tiba muncul karena dijilat setan. Nyatanya, kondisi ini secara medis terjadi bukan karena dijilat setan, melainkan pembuluh darah yang pecah.

Pembuluh darah di bawah kulit yang pecah ini bisa terjadi karena berbagai hal, seperti olahraga yang intens, sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, kekurangan nutrisi dan sebagainya.

Dikutip dari Healthline, Senin (20/9/2021), berikut penyebab munculnya lebam tiba-tiba:

1. Olahraga berat

Tak hanya nyeri otot, olahraga yang intens bisa menimbulkan lebam atau memar, terutama jika olahraga dilakukan secara berlebihan. Saat meregangkan otot bisa melukai jaringan otot jauh di bawah kulit. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah pecah. Jika mengalami pendarahan lebih dari biasanya, darah akan menggenang di bawah kulit dan menyebabkan lebam.

2. Sedang mengonsumsi obat tertentu

Sejumlah obat memiliki kandungan yang membuat seseorang lebih rentan mengalami lebam. Antikoagulan (pengencer darah) dan obat nyeri yang dijual bebas, seperti aspirin, ibuprofen (Advil), dan naproxen (Aleve) memengaruhi kemampuan darah untuk menggumpal.

Darah membutuhkan waktu lebih lama untuk membeku, lebih banyak bocor dari pembuluh darah dan bisa menumpuk di bawah kulit.

Jika memar muncul akibat penggunaan obat yang berlebihan, gejala yang mungkin muncul di antaranya, sering buang angin, kembung, sakit perut, maag, mual, muntah, diare, sembelit. Segera periksakan ke dokter jika lebam yang muncul akibat dari konsumsi obat-obatan.

3. Kekurangan nutrisi

Vitamin membantu dalam pembentukan sel darah merah, menjaga kadar mineral, dan menurunkan kolesterol. Vitamin C, misalnya, mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu penyembuhan luka. Jika tidak mendapatkan cukup vitamin C, kulit mungkin bisa mudah lebam.

Selain itu, kekurangan zat besi juga bisa menimbulkan lebam karena tubuh membutuhkan zat besi untuk menjaga sel darah tetap sehat. Jika sel darah tidak sehat, tubuh tidak bisa mendapat oksigen yang dibutuhkan dan bisa membuat kulit lebih rentan menimbulkan lebam.

Meskipun jarang terjadi pada orang dewasa yang sehat, kekurangan vitamin K bisa memperlambat laju pembekuan darah. Ketika darah tidak membeku dengan cepat, lebih banyak lagi yang terkumpul di bawah kulit dan memunculkan memar.

4. Diabetes

Diabetes merupakan kondisi metabolisme yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Hormon insulin berfungsi membantu mengontrol kadar gula darah. Meskipun diabetes tidak menyebabkan lebam, tetapi diabetes bisa memperlambat waktu penyembuhan dan membuat memar bertahan lebih lama dari biasanya.

5. Penyakit Von Willebrand

Penyakit Von Willebrand adalah kelainan genetik yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku. Orang dengan penyakit von Willebrand dilahirkan dengan kondisi tersebut seumur hidupnya.

Ketika darah tidak membeku seperti seharusnya, pendarahan bisa lebih berat atau lebih lama dari biasanya. Setiap kali darah ini terperangkap di bawah permukaan kulit akan membentuk lebam. Seseorang dengan penyakit von Willebrand mungkin melihat memar besar atau kental dari luka kecil, bahkan tidak terlalu mencolok.

Gejala penyakit Von Willebrand, yaitu:

  • Pendarahan parah setelah cedera, perawatan gigi, atau operasi
  • Mimisan yang berlangsung lebih dari 10 menit
  • Muncul darah dalam urin atau feses
  • Gumpalan darah besar (lebih dari satu inci) dalam aliran menstruasi

6. Trombofilia

Trombofilia merupakan kondisi di mana darah memiliki kecenderungan yang meningkat untuk menggumpal. Kondisi ini terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit senyawa kimia yang berfungsi untuk pembekuan. Trombofilia biasanya tidak memiliki gejala sampai bekuan darah berkembang. Jika mengalami pembekuan darah, segera periksakan ke dokter.





Simak Video "Fakta dan Mitos Soal Eucalyptus hingga Renang Saat COVID-19"

(up/up)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages