Protes BBM Langka, Nelayan Asahan Kibarkan Bendera Putih - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Protes BBM Langka, Nelayan Asahan Kibarkan Bendera Putih - CNN Indonesia

Share This

 

Protes BBM Langka, Nelayan Asahan Kibarkan Bendera Putih

Jumat, 15/10/2021 21:05

Ratusan perahu dan nelayan melakukan aksi mogok kerja dan ikat kapal, karena memprotes terbitnya PP Nomor 85 Tahun 2021 Kementrian Kelautan dan Perikanan. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)

Medan, CNN Indonesia --

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Sumatera Utara tak hanya menyebabkan tutupnya sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Nelayan di Kabupaten Asahan juga ikut terdampak. Mereka tak bisa melaut karena BBM jenis solar langka.

"Kami sudah merasa jenuh karena kelangkaan BBM ini. Banyak dari kami yang prei melaut karena BBM langka. Makanya kami mengibarkan bendera putih ini, menyatakan bahwasanya kami jemu dengan keadaan ini," kata salah seorang nelayan di Desa Silo Baru, Silau Laut, Asahan, Sumatera Utara, Awalludin Samosir, Jumat (15/10/2021).

Awalludin mengatakan para nelayan mengibarkan bendera putih sebagai bentuk protes kondisi kelangkaan BBM. Dia bersama nelayan lainnya berharap situasi kembali normal, mudah mendapatkan BBM, sehingga mereka bisa melaut seperti biasanya.


"Kalau BBM ini tidak susah, kami bisa melaut seperti biasa, dan pulang hari. Tapi, saat ini kami kesulitan mendapatkan BBM. Kadang dua hari baru ada," urainya.

Kelangkaan BBM ini, tambah Awalludin sudah terjadi hampir sebulan. Kalaupun BBM tersedia, para nelayan harus merogoh kocek yang dalam. Pasalnya, harga BBM jenis solar naik. Selain itu pembelian solar juga dibatasi.

"Terlalu mahal harganya, dikarenakan mereka itu along-along itu cukup sulit di sana. Ada pengawalan, ada hal lain. Sehingga kesulitan mendapatkan minyak itu. Jarak SPBU dari sini jauh, sekitar 20 Km. Jadi kami selalu beli minyak dari along-along. Sementara mereka terkendala mendapatkan minyak karena razia," kata Awalludin.

Selama ini, lanjut Awalludin, para nelayan bergantung pada along-along dan SPBU Air Joman. Selain jarak SPBU yang jauh, di wilayah tersebut juga tidak ada stasiun pengisian bahan bakar khusus nelayan (SPBN).

"Kami 500 lebih nelayan di sini bergantung pada SPBU di Air Joman itulah. Jadi kalau ada kesulitan di sana, kami nelayan di sini enggak bisa ke laut. Karena kami enggak punya ladang, laut inilah nelayan kami," ujarnya.

(fnr/pmg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages