Booster Vaksin Corona Gratis Cuma untuk Peserta BPJS, Pakai Merek Apa? - detikHealth - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Booster Vaksin Corona Gratis Cuma untuk Peserta BPJS, Pakai Merek Apa? - detikHealth

Share This

  

Booster Vaksin Corona Gratis Cuma untuk Peserta BPJS, Pakai Merek Apa?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Warga di Dieng Batur, Banjarnegara, antusias ikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 massal. Seperti diketahui, vaksinasi gencar dilakukan demi capai herd immunity.
Vaksin COVID-19 (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan vaksinasi booster akan dimulai saat sasaran target vaksinasi COVID-19 lengkap menembus 50 persen. Kelompok prioritas penerima vaksinasi booster adalah para lansia.

Hal ini berdasarkan perhitungan risiko COVID-19 rawat inap hingga kematian. Kelompok lansia menjadi paling rentan terpapar hingga bergejala berat, case fatality rate mereka tertinggi ketimbang kelompok usia lain.

"Rencana ke depannya kita sudah bicarakan dengan bapak presiden, pertama prioritasnya lansia dulu, karena berisiko tinggi," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (8/11/2021).

Kabar baiknya, bagi penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, vaksinasi booster bakal diberikan secara gratis. Sementara lainnya, vaksinasi booster ditetapkan berbayar, tetapi bisa memilih jenis vaksin COVID-19 yang diinginkan.

"Kedua akan ditanggung oleh negara itu yang PBI, jadi mohon maaf bapak dan ibu anggota DPR yang memang penghasilan cukup nanti kita minta bayar sendiri, dan nanti akan dibuka boleh pilih sendiri mau yang mana," sambung dia.

Vaksinasi booster memangnya pakai merek apa?

Budi menegaskan para pakar tengah menganalisis jenis vaksin COVID-19 yang diberikan untuk booster. Ada dua pilihan, yaitu homologus atau heterologus.

"Kita juga sekarang sedang melakukan uji klinis dengan teman-teman dari perguruan tinggi apakah sama atau campur. Jadi istilahnya homologus atau heterologus. Diharapkan akhir Desember ini bisa selesai," bebernya dalam kesempatan yang sama.

"Contohnya Sinovac-Sinovac-Sinovac, dibandingkan dengan Sinovac-Sinovac-AstraZeneca, dibandingkan Sinovac-Sinovac-Pfizer. Ini akan menjadi salah satu di dunia," sambung Menkes.



Simak Video "Hasil Uji Coba Akhir Vaksin CureVac Kurang Ampuh Lawan COVID-19"
Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Warga di Dieng Batur, Banjarnegara, antusias ikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 massal. Seperti diketahui, vaksinasi gencar dilakukan demi capai herd immunity.
Vaksin COVID-19 (Foto: Grandyos Zafna)


Vaksinasi booster diperkirakan akan dimulai pada Januari 2022. Sebab, capaian vaksinasi COVID-19 lengkap diprediksi baru tercapai 50 persen di akhir Desember.

Sementara kebijakan terkait merek vaksinasi booster perlu analisis lebih lanjut demi memberikan perlindungan yang terbaik berdasarkan hasil riset.

"Sekarang sudah jalan dan bisa dibandingkan mana yang memberikannya bagus sehingga nanti kebijakan yang dibikin bisa menjadi lebih baik karena berdasarkan bukti-bukti ilmiah," pungkas Menkes.



Simak Video "Hasil Uji Coba Akhir Vaksin CureVac Kurang Ampuh Lawan COVID-19"

(naf/up)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages