Sri Mulyani: Presidensi G20 Akan Sumbang Rp7,6 Triliun ke PDB Indonesia Sri Mulyani: Presidensi G20 Akan Sumbang Rp7,6 Triliun ke PDB Indonesia - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sri Mulyani: Presidensi G20 Akan Sumbang Rp7,6 Triliun ke PDB Indonesia Sri Mulyani: Presidensi G20 Akan Sumbang Rp7,6 Triliun ke PDB Indonesia - inews

Share This

 

Sri Mulyani: Presidensi G20 Akan Sumbang Rp7,6 Triliun ke PDB Indonesia

Sri Mulyani: Presidensi G20 Akan Sumbang Rp7,6 Triliun ke PDB Indonesia
Menkeu Sri Mulyani sebut presidensi G20 akan sumbang Rp7,6 triliun ke PDB Indonesia.

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, penyelenggaraan presidensi G20 di Indonesia pada tahun depan merupakan forum yang sangat penting. Selain memberi dampak pada ekonomi global, juga Indonesia. 

"Jadi, G20 telah memantapkan dirinya sebagai tidak hanya sebagai forum yang sangat penting, tetapi G20 sebenarnya menciptakan banyak keputusan yang sangat penting dan juga mempengaruhi ekonomi global secara signifikan,” kata dia dalam video virtual, Kamis (11/11/2021).

Dia memperkirakan, penyelenggaraan kegiatan presidensi G20 di Indonesia mendatang akan meningkatkan konsumsi domestik sebesar 119,2 juta dolar AS atau sekitar Rp1,7 triliun. Selain itu, akan menyumbang triliunan rupiah pada Produk Dokestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Juga menghasilkan 533 juta dolar AS (sekitar Rp7,6 triliun) di PDB Indonesia, sehingga ada implikasi nyata dari kegiatan tersebut," ujar Sri Mulyani.

Dia menjelaskan, G20 akan memainkan peran yang sangat penting dalam memperkuat sistem regulasi keuangan internasional, termasuk koordinasi yang lebih baik antarnegara.

"Forum G20 memungkinkan para pemimpin dunia dapat bekerja sama untuk membahas terkait perekonomian, terutama dengan tujuan bersama untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi global untuk saling mendukung reformasi dalam sistem keuangan global," tuturnya. 

Selain itu, membantu juga mengatasi masalah yang sangat kritis di dunia. Misalnya, dalam menghadapi Covid-19 dan tantangan perubahan iklim. 

Editor : Jujuk Ernawati

Bagikan Artikel:
line sharing button

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages