Wacana Tes SKD Diulang Karena Kecurangan, Peserta Seleksi CPNS: Yang Curang Siapa, Yang Kena Siapa - Tribunnews

 

Wacana Tes SKD Diulang Karena Kecurangan, Peserta Seleksi CPNS: Yang Curang Siapa, Yang Kena Siapa - Halaman all

Editor: Suharno
Peserta SKD CPNS atau seleksi CASN berdoa sebelum ujian.
Peserta SKD CPNS atau seleksi CASN berdoa sebelum ujian.

TRIBUNJAKARTA.COM - Wacana proses Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD seleksi CASN atau Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) diulang menimbulkan pro dan kontra.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Junimart Girsang mendesak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Kemenpan RB) menggelar ulang seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2021.

Hal ini karena adanya temuan kecurangan saat pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD seleksi CASN atau CPNS 2021.

Namun, wacana digelarnya tes ulang SKD tersebut ternyata menimbulkan pro dan kontra bagi peserta seleksi CASN atau CPNS.

Data yang dihimpun TribunJakarta.com dari berbagai sosial media menyebut ada yang setuju diulangnya tes SKD, tetapi sangat banyak juga yang menolak.

Menurut para peserta yang tidak setuju tes Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD diulang bukan saja akan menghabiskan anggaran negara tetapi juga anggaran pribadi.

TONTON JUGA:

Tidak hanya banyak menghabiskan waktu untuk belajar lagi tetapi juga anggaran seperti membeli buku paket untuk belajar hingga mengikuti uji coba atau try out.

Belum lagi, beberapa hari sebelum tes SKD, para peserta seleksi CASN atau CPNS juga harus mengeluarkan anggaran untuk swab tes, baik PCR atau antigen.

Selain itu, keluhan fisik untuk mengatur waktu belajar di saat sibuk mengurus kegiatan lain seperti pekerjaan atau rumah tangga juga jadi perbincangan para peserta seleksi CASN atau CPNS.

Bahkan ada beberapa peserta seleksi CASN atau CPNS yang sedang hamil maupun sedang menyusui anak bayinya juga harus ekstra kerja belajar dengan rajin.

Obrolan terkait wacana diulangnya Tes SKD seleksi CASN atau CPNS karena adanya kecurangan. (ISTIMEWA)

Para peserta seleksi CASN atau CPNS yang menolak adanya tes ulang SKD hanya berharap Kemenpan RB, Badan Kepegawaian Negara atau BKN maupun panitia seleksi nasional ( Panselnas) mengusut tuntas kasus ini.

Panselnas wajib melakukan investigasi kepada seluruh peserta mengungkap para peserta seleksi CASN atau CPNS yang memang benar melakukan kecurangan secara adil.

Selain itu, para peserta seleksi CASN atau CPNS juga ingin Kemenpan RB, BKN dan seluruh instansi juga mengumumkan para peserta yang melakukan kecurangan saat tes SKD.

Selain adanya diskualifikasi, para peserta seleksi CASN atau CPNS juga tidak boleh mengikuti seleksi lagi karena telah mencedari nilai-nilai Pancasila.

Wacana Tes SKD CPNS Diulang

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Junimart Girsang mendesak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Kemenpan RB) menggelar ulang seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2021.

Hal tersebut menyesul banyaknya laporan dugaan kecurangan saat seleksi CPNS yang diselenggarakan Kementerian PAN dan RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) itu.

“Jadi biar clear kita mendesak agar seleksi CPNS 2021 itu diulang saja, secara menyeluruh seleksinya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11/2021).

"Terlepas ada atau tidaknya anggaran. Ini konsekuensi," sambung Junimart Girsang.

Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) sekaligus Ketua Panitia Kerja (Panja) Mafia Tanah Komisi II DPR RI Junimart Girsang. (DOK Humas Dewan Perwakilan Rakyat)

Junimart Girsang menegaskan, sejak awal Komisi II DPR telah mengingatkan Kementerian PAN dan RB dan BKN dalam setiap rapat kerja dengar pendapat.

"Jauh-jauh hari, kami di Komisi II DPR sudah mengingatkan agar peluang curang dalam seleksi CPNS 2021 ini diantisipasi,” ujarnya.

Pihaknya meminta pelaksanaan seleksi CPNS 2021 dilakukan berbasis teknologi informasi (TI), serta harus mengantisipasi kemungkinan terjadi kebocoran materi soal-soal.

Politisi PDI-Perjuangan itu beralasan, sepanjang TI tersebut masih dikelola manusia, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penyimpangan, seperti yang terbukti sekarang.

"Salah satunya melalui sistem operator model digitalisasi, harusnya semua berbasis TI karena sepanjang manusia masih menjadi operator, kecurangan akan terjadi dan itu terbukti sekarang," paparnya.

Junimart Girsang juga menanggapi pernyataan Deputi Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN Suharman yang mengatakan akan melakukan diskualifikasi kepada peserta yang ketahuan berbuat curang.

"Bukan diskualifikasi, ini kan ketahuan, bagaimana dengan yang lolos tidak ketahuan," ujarnya.

"Supaya lebih fair ya tidak ada pilihan, seleksinya yang perlu diulang. Kami khawatir ada peserta curang yang lolos dalam seleksi CPNS 2021,” sambungnya.

Baca Juga

Komentar