6 Provinsi Alami Kenaikan Kasus Covid-19 Signifikan
Kamis, 9 Desember 2021 | 21:32 WIB
Oleh: Hendro D Situmorang / JEM

akarta, Beritasatu.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan terdapat 6 provinsi di Tanah Air yang mengalami kenaikan kasus harian cukup signifikan, meski situasi pandemi virus corona di Indonesia cukup terkendali beberapa waktu terakhir.
"Meskipun kondisi kasus pada level nasional masih cukup terkendali, terdapat 6 provinsi yang sempat mengalami kenaikan kasus harian yang cukup signifikan," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/12/2021).
Enam provinsi tersebut, sebut Wiku, yakni Lampung mengalami penambahan kasus harian dari 1 menjadi 18 kasus dalam 4 hari. Kemudian, Bangka Belitung mengalami penambahan kasus harian dari 8 menjadi 15 kasus dalam 2 hari.
Selanjutnya di DKI Jakarta terdapat penambahan kasus harian dari 41 menjadi 70 kasus dalam 2 hari. Sementara di Jawa Barat mengalami kenaikan kasus dari 29 menjadi 83 kasus dalam 3 hari.
"Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat penambahan kasus harian dari 3 menjadi 27 dalam 3 hari. Dan terakhir Papua Barat mengalami penambahan dari 4 menjadi 13 kasus dalam 5 hari," tuturnya.
Wiku menjelaskan, meskipun perkembangan kasus dinilai baik, angka reproduksi efektif atau Rt yang menunjukkan potensi penularan dalam suatu populasi sudah mulai menunjukkan kenaikan di beberapa provinsi. Naiknya Rt seyogyanya menjadi alarm dini dalam penetapan langkah-langkah pengendalian.
"Sampai saat ini terdapat 2 pulau yang mengalami kenaikan Rt yaitu Pulau Jawa yang sebelumnya 0,95 pada tanggal 11 November 2021 naik menjadi 0,98 per tanggal 2 Desember 2021. Dan Pulau Sulawesi yang sebelumnya 0,95 pada tanggal 11 November 2021 menjadi 0,98 per tanggal 2 Desember 2021," jelas dia.
Ia pun menyayangkan naiknya angka Rt pada beberapa wilayah tidak dibarengi dengan kepatuhan akan protokol kesehatan (prokes). Padahal disiplin prokes merupakan aspek penting untuk mencegah terjadinya penularan.
Dia juga membeberkan, terdapat 32 kabupaten kota yang tidak patuh memakai masker. Data menunjukkan bahwa pada kabupaten kota ini hanya kurang dari 60% warga yang patuh memakai masker.
Menyikapi situasi yang kurang baik ini, Wiku meminta pemerintah daerah melakukan pembenahan dengan meningkatkan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan hingga memastikan kesiapan fasilitas kesehatan.
"Masyarakat juga dimohon untuk mematuhi kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah sepanjang periode Nataru (Natal dan tahun baru) untuk mencegah lonjakan kasus," pungkas dia.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar