DKI Catat Kenaikan Limbah Medis Covid-19 pada 2021
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fasset.kompas.com%2Fcrops%2FsZa8nNssUdn_cqI7ljbfytC6SUg%3D%2F0x0%3A940x627%2F750x500%2Fdata%2Fphoto%2F2020%2F07%2F15%2F5f0ee8078a555.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan produksi limbah medis termasuk sisa sampah terkait Covid-19 di ibu kota mengalami peningkatan sebesar 36 persen pada 2021 dibanding tahun sebelumnya.
Asep menyebut jumlah limbah medis Covid-19 pada lima lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) dengan kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) skala kota mencapai mencapai 2.106,65 kilogram selama 2021. Adapun pada 2020 tercatat sebanyak 1.538,77 kilogram.
"Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya untuk mengelola limbah medis terutama dari hulu, salah satunya dengan membangun sistem pengelolaan limbah medis dari rumah tangga berbasis wilayah. Selain itu Pemprov DKI juga mengelola limbah medis di tempat isolasi terkendali," kata Asep dikutip dari Antara, Jumat (17/12/2021).
Untuk pengelolaan limbah rumah tangga, Pemprov DKI membangun sistem hingga level kecamatan dengan menempatkan satu lokasi yang difungsikan sebagai tempat pengumpulan seluruh limbah medis yang bersumber dari rumah tangga di kecamatan tersebut.
Limbah medis berupa masker, sarung tangan, dan sebagainya itu dikumpulkan di TPS skala kecamatan kemudian diangkut ke TPS limbah B3 skala kota dengan menggunakan truk.
"Lalu, limbah yang terkumpul di TPS skala kota, diangkut pihak ketiga jasa pengolah limbah B3 menuju lokasi pemusnahan atau insinerator untuk memusnahkan limbah medis Covid-19 yang bersumber dari rumah tangga," ujar Asep.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Problemnya, masih banyak masyarakat yang tak memisahkan limbah medis dengan limbah rumah tangga.
Akibatnya banyak petugas kebersihan DKI yang tertular Covid-19 karena mengangkut limbah medis Covid-19 yang bercampur dengan limbah rumah tangga.
Tercatat ada sekitar 110-120 petugas kebersihan DKI yang terpapar Covid-19 karena limbah masker dicampur dengan sampah rumah tangga.
"Akhirnya petugas kami yang terkena Covid-19 sampai 110-120," kata Asep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar