Getir Korban Semeru: Buat Selfie, Baliho Puan, dan Jadi Lokasi Syuting - CNN Indonesia

 

Getir Korban Semeru: Buat Selfie, Baliho Puan, dan Jadi Lokasi Syuting

Kamis, 23 Dec 2021 13:02 WIB

Sejumlah aksi yang dinilai nirempati itu spontan membuat kecewa dan marah para korban erupsi gunung Semeru yang masih bertahan di lokasi pengungsian.

Sejumlah baliho Ketua DPR RI Puan Maharani, terpasang di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. (CNNIndonesia/Farid Rahman)

Jakarta, CNN Indonesia --

Lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur banyak dimanfaatkan oleh beberapa pihak, mulai dari politikus, wisatawan sampai industri perfilman. Padahal, sampai saat ini lokasi terdampak bencana itu masih berstatus tanggap darurat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 10.395 jiwa masih mengungsi. Dimulai pada awal Desember, lokasi bencana justru menjadi tempat selfie (swafoto) para wisatawan. Saking banyaknya warga luar yang masuk hanya untuk berswafoto, petugas di lokasi membatasi pintu masuk.

Bahkan, tak sedikit warga yang kesal dengan tingkah orang-orang yang datang untuk selfie itu. Mereka kesal lantaran rumahnya dan lokasi tempat jasad keluarganya dijadikan bahan demi hiburan.


"Jangan ada yang masuk. Saya warga sini. Keluarga saya meninggal di sini, rumah saya hancur," kata seorang warga dengan nada tinggi.

Setelah dijadikan tempat selfie, lokasi terdampak bencana Semeru juga malah jadi ajang politisi cari perhatian. Salah satunya baliho bergambar Ketua DPR RI, Puan Maharani yang tersebar di sekitar lokasi.

Dalam baliho itu terlihat potret diri Puan dengan latar foto para pengungsi. Selain itu ada pula logo 'Relawan Puan Maharani' dilengkapi kalimat penyemangat.

"Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan," bunyi tulisan dalam baliho Puan.

Di sepanjang jalan dari Kantor Kecamatan Candipuro sampai menuju Balaidesa Sumberwuluh, baliho Puan itu berderet tiap 30 meter.

Seorang warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Ahmad Samiludin kecewa. Menurut dia, uang yang dipakai untuk membuat baliho itu lebih baik dialokasikan untuk membantu para pengungsi.

"Baru pagi tadi saya tahu, kayaknya dipasang malam tadi. Saya enggak tahu siapa yang masang," kata Ahmad.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Wasekjen PDIP), Utut Adianto beralasan pemasangan baliho Puan ditempatkan oleh kader atau relawan secara spontan.

"Kalau itu kan mungkin ada spontanitas dari teman-teman Ibu Puan hadir. Itu entah kader orang yang dekat atau relawan," kata Utut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (22/12).

Sosiolog dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Umar Sholahudin, menilai pemasangan baliho di lokasi terdampak bencana sebagai perbuatan yang tidak etis.

"Tebar baliho kesannya tebar pesona, bukan simpati," ujarnya.

Terbaru, pengungsian korban erupsi Semeru, di Desa Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur mendadak dijadikan lokasi syuting sebuah sinetron oleh sekelompok orang. Sontak relawan pun dibuat geram.

Di media sosial, kabar itu pun menuai kecaman. Banyak pihak menilai Pihak production house sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) dan para pemainnya tidak berempati pada korban bencana.

Setelah viral dan menuai kecaman, Line Producer PT. Verona Indah Pictures, Dwi Sunarso Lobo yang memproduksi sinetron tersebut menjelaskan bahwa lokasi pengungsian lokasi Semeru memang disengaja dipilih oleh pihaknya. Ia mengatakan, bahwa sinetron yang tengah digarapnya itu menceritakan tentang kisah seorang tokoh relawan perempuan bernama Amanda yang diperankan Rebecca Tamara.

"Dalam cerita itu Amanda adalah pemilik yayasan kemanusiaan. Dia itu menjadi relawan Semeru," kata Lobo, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (22/12).

Melalui sinetron ini, pihaknya mengaku ingin menampilkan tokoh dengan nilai baik tentang kemanusiaan. Maka lokasi pengungsian Semeru pun dipilih. Dicibir warganet, Rebecca pun meminta maaf.

"Assalamualaikum, saya Rebecca, ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Saya mengakui kesalahan saya untuk menerima adegan tersebut sesuai arahan," kata Rebecca dalam pernyataannya di media sosial, Rabu (22/12) malam.

(yla/ain)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Tiga Regu Lanjutkan Pencarian Korban Erupsi Semeru di 5 Titik

Baca Juga

Komentar