Jadi Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar Diminta Tak Rangkap Jabatan
Egi Adyatama
Aditya Budiman
TEMPO.CO, Lampung - Miftachul Akhyar resmi dipilih menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2021-2025. Keputusan itu diambil oleh sembilan ahlul halli wal 'aqdi (Ahwa) dalam Muktamar NU atau Nahdlatul Ulama yang digelar di Lampung, Kamis malam, 23 Desember 2021.
"Kami semua sependapat untuk jadi Rais Aam (PBNU) Al Mukaram KH Miftachul Akhyar," kata salah satu anggota Ahwa, Zainal Abidin.
Zainal menjelaskan jalannya musyawarah Ahwa dipimpin oleh Ma'ruf Amin yang merupakan Wakil Presiden RI. Dalam musyawarah, ia menuturkan ada salah satu anggota Ahwa berpendapat agar Rais Aam terpilih tidak rangkap jabatan di organisasi yang lain.
Hal itu kemudian disetujui oleh semua anggota Ahwa. "Kami berdialog dengan Rais Aam terpilih, dia bilang sami na waato na (ikut dan patuh)," kata Zainal. Menurut Zainal, nantinya Rais Aam PBNU diminta fokus pada pengembangan dan pembinaan Nahdlatul Ulama.
ADVERTISEMENT
Saat ini Miftachul Akhyar merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia memimpin MUI untuk periode 2020-2025 setelah terpilih melalui Musyawarah Nasional ke-10 MUI yang diadakan di Hotel Sultan Jakarta pada 26 November 2020. Pendiri Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya ini menggantikan posisi Ma'ruf Amin yang terpilih menjadi Wakil Presiden RI.
Komentar
Posting Komentar