Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Kisah Fida, Bocah yang Berlindung dari Awan Panas Semeru di Masjid Selama Berjam-jam, Ditemukan Selamat By Kompas

    3 min read

     

    Kisah Fida, Bocah yang Berlindung dari Awan Panas Semeru di Masjid Selama Berjam-jam, Ditemukan Selamat

    By
    Kompas Cyber Media
    regional.kompas.com
    2 min
    KOMPAS.COM/Tangkapan Layar dari IG Little Project
    KOMPAS.COM/Tangkapan Layar dari IG Little Project

    KOMPAS.com - Seorang bocah bernama Nurfida berlari kencang ketika Gunung Semeru meletus pada Sabtu (4/12/2021).

    Peristiwa ketika Nurfida dengan kerudung berwarna biru sedang berlari, terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

    Berlindung di masjid berjam-jam

    Rupanya bocah tersebut berhasil selamat setelah berlindung di masjid selama lebih dari lima jam.

    Setelah awan panas guguran (APG) mulai turun sekitar pukul 15.30 WIB, Fida memilih berlindung di masjid hingga ditemukan pukul 21.00 WIB.

    "Di masjid itu sampai jam 9 malam. Dia menangis, terus diumumkan bahwa anak di sini. Akhirnya ketemu sama orangtuanya," kata Agung Setiawan, seorang relawan dari Little Project (littleproject.idn) melalui sambungan telpon, Sabtu (11/12/2021).

    Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
    Daftarkan email

    Sedang mengaji

    KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
    KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
    Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Hampir seluruh rumah di lokasi itu hancur akibat erupsi Gunung Semeru. Pemerintah berencana akan merelokasi pemukiman warga terdampak letusan Gunung Semeru, terutama di kawasan rawan bencana, serta membangun kembali infrastruktur yang rusak.

    Pada saat erupsi, Fida dan kawan-kawannya sedang mengaji di dekat rumahnya, Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.

    Saat gemuruh terdengar dan awan panas guguran bergulung-gulung turun, Fida juga berlari ke bawah hingga masuk ke masjid.

    "Jadi dia sedang mengaji di masjid yang (kubah) biru di Kobokan itu. Terus ada gemuruh dari Semeru, dia lari. Lari kencang ke tempat yang aman. Sampai di desa sebelahnya dia masuk ke masjid," tutur Agung Setiawan.

    Beruntung awan panas tidak sampai menyentuh masjid tempatnya berlindung.

    Daerah tersebut hanya mengalami hujan abu.

    Komentar
    Additional JS