Mafia Human Trafficking Lebih Bahaya Dibanding Cuaca Ekstrim - Liputan 6 - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Mafia Human Trafficking Lebih Bahaya Dibanding Cuaca Ekstrim - Liputan 6

Share This
Responsive Ads Here

 

Mafia Human Trafficking Lebih Bahaya Dibanding Cuaca Ekstrim

Oleh Ajang Nurdin pada 25 Des 2021, 14:12 WIB
Perbesar
Jenazah PMI saat dievakuasi dari kecelakaan maut. (foto: liputan6.com/ajang nurdin)

Advertisement

Liputan6.com, Batam - Kecelakaan di laut  yang menewaskan Pekerja Migran Indonesia (PMI ) Ilegal ternyata sering  terjadi  di perairan antara Kepri dan Malaysia saat cuaca buruk.

Cuaca ekstrim ini seperti menjadi rutinitas alam. Justru saat inilah yang dimanfaatkan sindikat Human Traficking  menyelundupkan Pekerja Migran ilegal  ke  Malaysia  melaui Kepri.

BACA JUGA:

Kecelakaan Laut yang  menewaskan  puluhan  Korban Pekerja Migran Ilegal  Indonesia  yang terjadi beberapa hari lau di perairan Johor Baru  Malaysia  tepatnya Tanjung Belau, Pasir Gudang  merupakan peristiwa yang kesekian kali.

Advertisement

Sebelumnya, peristiwa hal serupa juga pernah terjadi  tenggelamnya kapal  PMI di Teluk Mata ikan, Perairan Nongsa, Batam, September 2016 dan menewaskan lebih dari 100 Pekerja Migran Indonesia. Kejadian ini seperti menunjukkan  lemahnya pengawasan dan minimnya lapangan pekerjaan di tanah air.

Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI Irjen Pol Achmad Kartiko menyatakan perang terhadap sindikat penempatan PMI Ilegal.

"Negara tidak boleh kalah menghadapi mafia, calo atau jaringan yang terlibat didalamnya, " kata   Acmad Santiko, saat pemulangan 11 jenazah PMI korban kapal tenggelam di Malaysia,  Kamis Malam  (23/1/21) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri 

Simak video pilihan berikut

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Siapa lebih sadis?

027583800_1482035151-20161218-Buruh-Migran-Lakukan-Aksi-Damai-di-Car-Free-Day-Antonius-2
Perbesar
Pekerja Rumah Tangga Migran (PRT Migran) yang tergabung dalam Migrant Care membentangkan poster saat aksi damai di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (18/12). Aksi tersebut memperingati Hari Migran Internasional 2016. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Menurutnya pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah berserta tokoh masyarakat harus  bersama-sama memerangi mafia pekerja migran ilegal. Semua harus dimulai dari hulu dengan  mengidentifikasi setiap warga masyarakat yang akan bekerja di luar negeri. Jika masyarakat menemukan praktik terindikasi human trafficking, diminta segera melaporkan ke polisi agar kejadian serupa tak terulang kembali.

"Laporan itu nanti akan ditindaklanjuti dengan investigasi secara menyeluruh berkordinasi dengan polri sehingga dengan ini dapat memberantas calo-calo ilgal yang ada di Indonesia," katanya.

Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang WNI yang bekerja diluar negeri.

"Kita berharap tidak terulang lagi kejadian seperti ini untuk kedepannya,"katanya.

Penuturan para pemangku kepentingan dari pemerintahan jelas. Human trafficking jauh lebih berbahaya dibanding cuaca buruk atau cuaca ekstrim. Ini disebabkan karena mafia human trafficking memanfaatkan cuaca ekstrim tiap tahunnya untuk menyelendupkan dan memperdagangkan manusia. 

Advertisement 

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages