Kemenparekraf soal Turis Positif PCR di Hari Terakhir Karantina: Ada Miskom - detiknews

 

Kemenparekraf soal Turis Positif PCR di Hari Terakhir Karantina: Ada Miskom

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Minggu, 30 Jan 2022 13:09 WIB
Ilustrasi Karantina
Foto ilustrasi karantina (Dok detikcom)
Jakarta -

Kemenprekraf menyebut kasus turis yang diduga menjadi korban jebakan karantina itu terjadi karena ada miskomunikasi antara hotel dengan turis. Kemenparekraf menyebut telah melakukan evaluasi agar hal ini tidak terulang.

"Berdasarkan temuan di lapangan, ini lebih kepada miskomunikasi antara penyedia dan pelaku perjalanan. Dari Tim Kemenparekraf melakukan komunikasi, advokasi, dan menghubungkan dengan pihak-pihak terkait sehingga adanya kejelasan mengenai prosedur karantina," bunyi keterangan pers Kemenparekraf yang diterima, Minggu (30/1/2022).

Baca juga:

Kemenparekraf menyebut telah membuat aturan baru agar kejadian ini tidak terulang. Caranya, Kemenparekraf membuat help desk untuk wisatawan dari luar negeri.

"Langkah antisipasi yang dilakukan agar hal ini tidak terulang, kami sedang menyiapkan help desk diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara yang akan mulai datang dengan dibukanya border, dan kami juga siap membantu jika ada hal-hal yang perlu kami advokasi," paparnya.

Kemenparekraf juga terlibat aktif pada penyusunan peraturan pembukaan border dengan seluruh kementerian dan lembaga. Kemenparekraf juga akan memastikan seluruh pelaku pariwisata menjaga prokes dan menjalankan peraturan terkait kunjungan wisman.

Selain itu, Kemenparekraf mengatakan akan lebih dalam lagi terlibat, khususnya dalam monitoring pelaksanaan surat edaran baik dari Kemenkes dan Satgas COVID. Sebab, pengaturan dari para pelaku perjalanan sudah diatur di SE Satgas dan Kemenkes.

Simak juga 'Kapolri Minta Tindak Tegas Joki dan Amankan Pasien Karantina yang Kabur!':

Diketahui, dugaan 'permainan karantina' COVID-19 itu diungkapkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Pengaduan tersebut diterima Sandi dalam bentuk surat elektronik.

Sandi menyebut korbannya wisatawan asal Ukraina yang mengadu kepada dirinya melalui e-mail. Wisatawan itu akan berlibur bersama anaknya ke Bali, lalu menjalani karantina sesuai aturan.

Namun, saat hari terakhir karantina, hasil tes PCR dinyatakan positif, padahal mereka mengaku tak mengalami gejala.

"Minggu lalu, saya mendapat laporan dari salah satu wisatawan asal Ukraina bahwa ia bersama anak perempuannya yang berencana berlibur di Bali mendapat masalah," tulis Sandi dalam akun Instagram resmi miliknya, Sabtu (29/1).

Baca juga:

Wisatawan tersebut lantas meminta pertolongan untuk dilakukan tes PCR ulang. Dia meyakini hasil tes tersebut salah, namun petugas tak mengizinkan mereka melakukan tes dari pihak lain selain yang disediakan petugas karantina.

Mereka lalu disodori perpanjangan karantina dengan biaya besar. Turis asal Ukraina ini merasa ditipu.

Kemenparekraf kata Sandi langsung merespons aduan tersebut. Kini turis tersebut sudah berlibur ke Bali.

Baca juga:

Baca Juga

Komentar