Kemensos Bawa Anak Penderita Hidrosefalus ke Jakarta untuk Pengobatan



Perempuan berusia 36 tahun itu sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci motor di dekat rumah dan terkadang mengojek.Baca Juga:Rosita yang tak kuasa menahan tangis berbincang dengan Mensos Risma soal dirinya sebagai orang tua tunggal banting tulang menghidupi keluarga.Risma ingin melihat dan mengetahui riwayat pengobatan anak kedua Rosita ini.jpnn.com, SUKABUMI - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali mengunjungi rumah M. Parhan Kulyubi (4) yang mengalami sakit hidrosefalus di Kecamatan Pabuaran, Sukabumi, Jumat (7/1).
Tuntutan untuk menghidupi keluarganya dengan bekerja di luar rumah membuat anak pertamanya, Silvi Puspasari (14), harus menunggui Parhan Kulyubi (4).
“Ibu minta apa? Bekerja yang ibu bisa sambil menunggui anak?” ujar Risma.
“Ya, bantuan warung saja, Bu,'' ujar Rosita.
“Ya, saya bantu. Nanti rumahnya direnovasi untuk usaha warung. Saya bantu juga ternak ayam petelur. Jadi, telurnya bisa dimakan,” kata Risma.

Pengobatan Parhan kemudian tidak bisa berlanjut karena terkendala biaya.Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, ada cairan di kepala Parhan pada 2019. Selanjutnya, kornea mata Parhan timbul bercak putih.“Saya pernah membawa Parhan berobat dan dioperasi saat berusia 14 bulan,” kata Rosita.Petugas posyandu menyarankan Rosita agar memeriksakan Parhan ke puskesmas atau rumah sakit.Saat diperiksa di posyandu, ukuran kepala Parhan di atas normal.Baca Juga:Rosita menceritakan, dirinya menyadari Parhan berbeda saat berusia 5 bulan.
“Kartu BPJS saya diblokir karena menunggak,” kata Rosita.
Kemudian, Mensos Risma meminta aparat desa dan dinas sosial memastikan nama Rosita masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) agar mendapatkan bantuan sosial.

Petugas balai juga berkoordinasi dengan desa dan kecamatan untuk pengaktifan kembali BPJS yang sudah diblokir dan fasilitas perawatan dan dokter terkait kebutuhan pengobatan yang terbaik untuk Parhan. (mrk/jpnn)Balai Phala Martha juga memberikan dukungan psikososial kepada Rosita agar tetap semangat.Yakni, dukungan pemenuhan hidup layak yang terdiri atas beras, telur, minyak, kecap, tepung terigu, kacang hijau, gula merah, susu, biskuit, makanan ringan, kasur, selimut, bantal, dan mainan anak.Melalui Balai Phala Martha Sukabumi, Kemensos telah memberikan bantuan Atensi kepada Rosita.“Parhan masih bisa disembuhkan. Harus cepat diobati,” kata Risma.Dalam pertemuan tersebut, keluarga menyetujui tawaran Mensos yang akan membawa Parhan ke Jakarta untuk menjalani pengobatan dan terapi.“Kami akan beri bantuan sosial PKH dan BPNT. Kemudian, diberi modal usaha warung,” ucap Risma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar