Vod | 4 Februari 2022 | 08:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Boy Rafli Amar meminta maaf secara terbuka di hadapan Majelis Ulama Indonesia.
Permintaan maaf terkait data 198 pesantren terafiliasi jaringan teroris yang menimbulkan polemik.
BNPT menyatakan tidak bermaksud menggeneralisasi pondok pesantren, namun lebih kepada individu maupun oknum yang pernah berhubungan dengan kejahatan terorisme.
Saat kunjungan ke Gedung Majelis Ulama Indonesia di Jalan Proklamasi Menteng Jakarta Pusat itu, Kepala BNPT membahas masalah terorisme dan meminta maaf atas polemik itu.
Sementara Majelis Ulama Indonesia menyebut, permasalahan terkait informasi data 198 pesantren terafiliasi paham terorisme sudah selesai.
MUI juga mengapresiasi Kepala BNPT yang langsung memberi klarifikasi pada MUI dan warga terkait polemik tersebut.
MUI dan BNPT sepakat untuk bersama sama memberantas terorisme.
Komentar
Posting Komentar