Ranking Tinggi Tak Menjamin Lolos SNMPTN, Ternyata Ini Sebabnya
Ilham Pratama Putra - 03 Februari 2022 17:31 WIB
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari. Foto: YouTube
Jakarta: Banyak siswa mengeluhkan tidak bisa lolos dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), meskipun di sekolah dia menempati ranking yang tinggi. Namun ternyata, ranking tinggi di kelas tak begitu saja membuat perjalanan calon mahasiswa mulus menuju Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impiannya.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari ada banyak faktor yang menentukan apakah seseorang bisa lolos dalam seleksi jalur undangan atau dikenal dengan SNMPTN. Bukan hanya prestasi akademik yang menunjang ranking-nya di kelas.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari ada banyak faktor yang menentukan apakah seseorang bisa lolos dalam seleksi jalur undangan atau dikenal dengan SNMPTN. Bukan hanya prestasi akademik yang menunjang ranking-nya di kelas.
BERITA TERKAIT
"Jadi kriterianya bisa berbeda-beda, LTMPT hanya memfasilitasi perguruan tinggi dan rektor untuk melakukan seleksi mahasiswa baru," terang Ashari dalam Silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis 3 Februari 2022.
Ia menyatakan, ada banyak kriteria dalam seleksi SNMPTN. Bukan hanya soal nilai dan ranking di kelas. "Jadi ada yang disebut namanya indeks pribadi dan indeks sekolah. Kalau indeks pribadi itu ada nilai rapor, prestasi, penghargaan yang diterima seseorang," jelasnya.
Selain itu, indeks pribadi juga melihat prestasi nonakademik. Misalnya sertifikat penghargaan yang diterima seorang siswa. "Misal kalau dia punya sertifikat internasional dia punya penilaian lagi, lalu sertifikatnya apakah juara satu atau juara dua itu berpengaruh," sebut Rektor ITS itu.
Sedangkan indeks sekolah, adalah pemetaan terhadap kualitas dan akreditasi sekolah. Sekolah seorang siswa dalam hal ini juga dilakukan pemeringkatan. "Jadi ada nilai dari rata-rata satu sekolah dalam tiga tahun. Kita ambil dan diurut nilai tertinggi SMA itu," ujarnya.
Baca juga: Kemendikbudristek: Siswa Gap Year Boleh Daftar KIP Kuliah Merdeka 2022
Menurutnya dua indeks ini digabugkan untuk penilaian yang adil. "Jadi kalaupun ada siswa punya nilai 9 tapi salah satunya berada di SMA yang peringkatnya lebih tinggi itu akan berpengaruh," tutur dia.
Lebih lanjut, pilihan prodi dan perguruan tinggi juga dapat mempengaruhi sesorang bisa lolos SNMPTN. Misalnya seorang siswa tersebut memilih prodi atau universitas dengan tingkat persaingan yang ketat.
"Bisa saja karena pilihan prodinya itu dia bisa tergeser oleh kawannya. Jadi memang ada beberapa parameter keberhasilan dalam seleksi SNMPTN," tutupnya.
(CEU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar