3 Jenis Bantuan China Diduga untuk Invasi Rusia ke Ukraina - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

3 Jenis Bantuan China Diduga untuk Invasi Rusia ke Ukraina - CNN Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 www.cnnindonesia.com

3 Jenis Bantuan China Diduga untuk Invasi Rusia ke Ukraina

CNN Indonesia
2-3 minutes
Selasa, 15 Mar 2022 13:02 WIB

Sejumlah pengamat menilai invasi ke Ukraina merupakan ujian nyata kedekatan Rusia-China selama ini. (Foto: Reuters)

Jakarta, CNN Indonesia --

Relasi Rusia dan China dinilai semakin dekat di tengah invasi Moskow ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari lalu.

Meski berulang kali menegaskan tak mendukung peperangan, China disebut telah memberikan sejumlah bantuan bagi Rusia guna melancarkan agresinya ke Ukraina yang telah memasuki pekan ketiga ini.

Berikut daftar bantuan yang diduga telah China berikan ke Rusia guna melancarkan invasi Moskow ke Ukraina.


Makanan

Rusia meminta bantuan militer dan keuangan dari China di tengah konflik dengan Ukraina. Beberapa bantuan yang diminta adalah paket makanan militer yang tidak mudah rusak.

Seperti diberitakan CNN pada Senin (14/3), permintaan tersebut menggarisbawahi tantangan logistik dasar yang selama ini diyakini para ahli bahwa itu menghambat kemajuan Rusia di Ukraina.

Sebelumnya, beberapa laporan sumber menunjukkan pasukan Rusia membobol toko kelontong untuk mencari makanan saat invasi berlangsung.

Sehingga, salah satu sumber menyatakan makanan menjadi permintaan Rusia yang mungkin bisa dipenuhi China. Hal itu diyakini karena tidak menjadi bantuan mematikan yang dinilai provokatif oleh Barat.

Bantuan makanan ke Rusia pun dianggap paling aman bagi China untuk menghindari sanksi dari AS dan negara-negara Barat.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

3 Jenis Bantuan Diduga dari China untuk Rusia Bantu Invasi Ukraina

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

www.cnnindonesia.com


china-russia_169

Presiden Chian Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan memiliki relasi yang dekat. (Foto: AP/Alexander Zemlianichenko)

Keuangan

China dikabarkan telah memutuskan memberikan bantuan ekonomi dan dukungan finansial bagi Rusia guna melancarkan invasinya ke Ukraina.

Secara teori, Rusia memang tengah kelimpungan dan membutuhkan bantuan ekonomi hingga keuangan. Sebab, invasinya ke Ukraina telah memicu hujanan kecaman, sanksi, hingga boikot internasional.

Berbagai negara, tak hanya Barat saja, telah menerapkan berbagai sanksi dan embargo terhadap Rusia. Perusahaan global berbagai sektor juga turut membatasi bahkan memutus bisnis mereka di Rusia.


Sebut saja Apple Inc, McDonald's, IKEA, H&M, yang merupakan segelintir brand global yang memutuskan menghentikan operasi mereka di Rusia sebagai bentuk protes invasi ke Ukraina.

Jasa keuangan seperti Visa dan Mastercard juga telah memutus operasi di Rusia, membuat jutaan warga Rusia dan warga asing di sana tak bisa bertransaksi dengan rekening berlogo kedua perusahaan itu.

Negara Barat bahkan sepakat menendang bank-bank Rusia dari sistem keuangan Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).

SWIFT merupakan jaringan pengiriman pesan yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mengirim dan menerima informasi transaksi dengan cepat dan aman.

Kini SWIFT tidak hanya memberikan pesan instruksi pembayaran atau pengiriman dana, tapi juga mengurus transaksi keamanan, transaksi treasury, transaksi perdagangan, dan transaksi sistem di seluruh dunia.

Akibat isolasi yang dihadapi Rusia dari sistem keuangan global, pemerintahan Presiden Vladimir Putin terancam gagal bayar utang. Dilansir The Guardian, Rusia memiliki dua tenggat waktu pembayar bunga utang yang jatuh tempo pada Rabu (16/3).

Rusia tidak dapat mengakses hampir semua cadangan emas dan valuta asingnya senilai US$640 miliar. Meski begitu, Rusia disebut masih memegang sebagian cadangan asetnya dalam bentuk yuan.

Hal itu menyebabkan China lebih mungkin turun tangan membantu Rusia dalam masalah keuangan saat ini.

"Ini benar-benar proyek Presiden China Xi Jinping. Dia benar-benar, secara fundamental di balik kemitraan yang lebih erat dengan Rusia ini," kata pejabat AS.


Militer

Selain bantuan logistik dan keuangan, AS juga menyampaikan kecurigaan bahwaChina sudah menawarkan bantuan militer kepada Rusia.

Sumber CNN dari pejabat militer AS menyatakan telah memiliki informasi atas indikasi tersebut. Informasi itu juga telah disampaikan kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan negara-negara sekutu AS.

Namun, belum jelas apakah bantuan tersebut benar-benar akan diberikan China kepada Rusia.

Sejumlah pejabat senior AS mengklaim saat ini China tengah mempertimbangkan mengirim pasokan militer seperti senjata dan drone bagi Rusia.

Beberapa daftar belanja utama Rusia saat ini adalah pesawat nirawak China dan berbagai jenis amunisi. Meski begitu, pengiriman alutsista ini tidak bisa dilakukan secara terang-terangan.

Militer Rusia juga disebut meminta paket ransum kepada China, menggarisbawahi masalah logistiknya yang parah dalam konflik yang disebut tak pernah disangka-sangka oleh Rusia akan berlangsung sepanjang ini.

Meski begitu, China sendiri disebut masih berhati-hati dengan konsekuensi sanksi ekonomi jika membantu Rusia secara penuh.

Terlebih, masih ada silang pendapat di antara Partai Komunis China terkait bantuan militer maupun keuangan. Salah satu bantuan yang mungkin masih bisa dipenuhi China adalah dukungan logistik pangan untuk Rusia dalam menginvasi Ukraina.

(rds)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Artileri Rusia Hancurkan Apartemen 9 Lantai di Kyiv





Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages